kievskiy.org

Dinkes Jabar Pantau Kondisi Calon Jemaah Haji dengan Hipertensi dan Penyakit Jantung

Ilustrasi. Petugas PPIH memberikan air minum kepada jemaah haji Indonesia saat berasa di jalur jamarat, Mina, pada puncak haji.
Ilustrasi. Petugas PPIH memberikan air minum kepada jemaah haji Indonesia saat berasa di jalur jamarat, Mina, pada puncak haji. /Pikiran Rakyat/Eva Fahas

PIKIRAN RAKYAT - Dinas Kesehatan Jawa Barat memantau kondisi kesehatan calon jemaah haji, terutama calon jemaah dengan risiko tinggi. Kepala Dinas Kesehatan Jabar dr. Vini Adiana Dewi mengatakan, pemeriksaan kesehatan jemaah haji dilaksanakan di Puskesmas. Jika diperlukan, Puskesmas memberikan rujukan ke rumah sakit.

"Kloter pertama, kan, berangkat 12 Mei 2024. Sekarang pemantauan bagi yang risiko tinggi seperti hipertensi, jantung, mereka harus intens kontrol," ucap Vini, Senin, 29 April 2024.

Ilustrasi. Jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Air akan dipantau kesehatannya selama 21 hari.
Ilustrasi. Jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Air akan dipantau kesehatannya selama 21 hari.

Menurut Vini, jemaah haji Jabar sedang dalam tahap persiapan menjelang keberangkatan relatif kondisinya bagus. Namun, Vini tetap berharap mereka menjaga kondisi kesehatan dengan berolahraga dan menjaga makanan.

"Diharapkan rajin olahraga, karena haji identik dengan fisik juga. Jalannya setiap hari bisa tujuh kilometer. Apalagi kalau bolak-balik, dari lempar jamrah langsung tawaf ifadoh bolak-balik 21 kilometer dan tidak ada kendaraan," katanya.

"Kebayang kalau fisik tidak sehat, tentu akan menjadi beban nanti. Kepada dirinya sendiri dan orang lain. Sehingga, tahap sekarang di Puskesmas sudah pada jaga kebugaran. Jadi setiap jamaah disarankan olahraga rutin," ujar Vini melanjutkan.

Dikatakan Vini, Dinkes Jabar pun telah merekomendasikan tenaga kesehatan haji. Termasuk melakukan informasi kesehatan kepada para pembimbing ibadah haji, dalam hal ini Kemenag.

"Jadi termasuk di dalamnya ya tentu kami tidak lepas juga dari persiapan embarkasi. Sudah melakukan pelayanan kesehatan baik di Bekasi maupun Indramayu," katanya.

Tak hanya itu, Dinkes pun terlibat dalam menyiapkan kesehatan, termasuk pemeriksaan makanan.

"Jangan sampai ada kasus diare (keracunan). Makanya kami betul-betul menjaga jemaah salah satunya menempatkan tenaga kesehatan yang hubungannya dengan sanitasi lingkungan, makanan dan termasuk fisik," pungkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat