PIKIRAN RAKYAT - Kasus dugaan suap perizinan ekspor baby lobster yang menjerat Menteri KKP, Edhy Prabowo masih menjadi sorotan publik.
Salah satu perusahaan yang mendapatkan izin dari KKP untuk melakukan ekspor adalah perusahaan yang diawasi Fahri Hamzah.
Dalam perusahaan yang diketahui bernama PT Nusa Tenggara Budi Daya, Fahri Hamzah berkedudukan sebagai komisaris.
Baca Juga: Mobil Plat RI 1 Paksa Masuk Mabes Polri, Polda Metro Jaya Ungkap Motif Pengendara
PT Nusa Tenggara Budi Daya ini berdiri pada 2 Mei 2020, yakni tepat dua hari sebelum izin ekspor baby lobster diresmikan.
Mengetahui perusahaan baru seperti yang dipimpin Fahri Hamzah sudah mampu mengantongi izin ekspor, seorang jurnalis ternama, Najwa Shihab mempertanyakan hal tersebut.
"Tapi tidak semua yang ada di pasar bisa dapat izin ekspor, saya ingin tahu bagaimana bang Fahri mendapat izin ekspor?," tutur wanita yang kerap disapa Nana ini, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam Tayangan Mata Najwa yang diunggah di Youtube Najwa Shihab pada 26 November 2020.
Baca Juga: Perkawinan Dijamin Konstitusi, Ironi di Kampung Adat Cireundeu Jawa Barat
Kemudian Fahri Hamzah menjawab bahwa proses mendapatkan izin ekspor tersebut tidaklah mudah.