kievskiy.org

Waspadai Libur Panjang Picu Penyebaran Covid-19, Wiku Minta Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan efektivitas vaksin Covid-19 terhadap para penyintas. ANTARA/Tim Komunikasi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan efektivitas vaksin Covid-19 terhadap para penyintas. ANTARA/Tim Komunikasi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. /ANTARA/HO/BNPB

PIKIRAN RAKYAT- Masyarakat baik di Indonesia maupun di seluruh dunia saat ini tentu tengah merayakan Natal dan menyambut tahun baru 2021 dengan suasana yang sangat berbeda dari biasanya, tentu karena sekarang kita masih menghadapi ganasnya pandemi Covid-19.

Meski di tengah pandemi Covid-19 sejumlah masyarakat masih bersemangat untuk berlibur ataupun mengunjungi sanak saudara ke kampung halaman.

Pasalnya Covid-19 ini masih menjadi hal yang sangat perlu diwaspadai terkait penyebarannya, atau menjadi klaster baru di masa libur akhir tahun.

Baca Juga: Sebut Pandemi Masih Berlanjut hingga 2021, Bamsoet Ungkap Soal Kondisi Vaksin Covid-19

Sebagaimana Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dr Wiku Adisasmito menyatakan libur panjang menjadi pemicu kenaikan kasus Covid-19 terkait masih dipicu oleh ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan dan penambahan jumlah pemeriksaan.

"Kenaikan kasus aktif semakin cepat sehingga perlu diwaspadai libur panjang selalu memicu kasus baru dalam jumlah besar dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang mengendor," kata Wiku. Sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Antara.

Kendati demikian, berdasarkan analisis terhadap sejumlah waktu libur panjang yang terjadi selama pandemi, telah terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 yang cukup signifikan.

Baca Juga: Jepang Desak Joe Biden untuk Lebih Kuat Mendukung Taiwan dari China

Hal itu berdasarkan hasil pada periode Maret hingga Juli, saat ada libur panjang Idul Fitri pada 22 hingga 25 Mei, terjadi peningkatan kasus dari 1.107 menjadi 37.342 hanya dalam waktu empat bulan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat