PIKIRAN RAKYAT - Menteri Pertahanan Jepang pada hari Jumat, 25 Desember 2020 mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Joe Biden untuk lebih kuat mendukung Taiwan dalam menghadapi China yang agresif.
Pejabat Jepang itu juga menyebut keamanan di Taiwan sebagai garis merah atau red line.
“Kami khawatir China akan memperluas sikap agresifnya ke wilayah selain Hong Kong. Saya pikir salah satu target berikutnya, atau yang dikhawatirkan semua orang, adalah Taiwan," kata Menteri Pertahanan Jepang Yasuhide Nakayama, seperti dilansir Pikiran-rakyat.com dari Reuters.
Baca Juga: Guru Besar UI Beberkan 3 Alasan Indonesia Tak Mungkin Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel
Dalam sebuah wawancara, Nakayama, wakil menteri pertahanan Jepang, mendesak Biden untuk mengambil sikap yang sama di Taiwan seperti yang dilakukan Presiden Donald Trump, yang telah secara signifikan meningkatkan penjualan militer ke pulau yang diklaim China.
Keterlibatan Jepang dengan Taiwan juga berkembang dalam beberapa tahun terakhir sebagian besar non-pemerintah.
Tokyo mempertahankan kebijakan "satu China", dengan hati-hati menyeimbangkan hubungannya dengan tetangganya China dan sekutu militer lamanya di Washington.
Baca Juga: Memprihatinkan! Inilah Perjuangan Warga Suriah Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19
Jepang berbagi kepentingan strategis dengan Taiwan, yang terletak di jalur laut dan sebagian besar dilalui pasokan energi serta arus perdagangan Negeri Sakura.
“Sejauh ini, saya belum melihat kebijakan atau pengumuman yang jelas tentang Taiwan dari Joe Biden. Saya ingin mendengarnya secepatnya, kemudian kita juga bisa mempersiapkan tanggapan kita di Taiwan sesuai dengan itu," kata Nakayama.