PIKIRAN RAKYAT - Papua hingga kini masih mendapatkan ancaman dari kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Kontak senjata antara OPM dan aparat kerap terjadi di wilayah tersebut.
Hal itu memicu adanya gangguan pasokan pangan ke wilayah itu.
Terbaru, pengungsi korban konflik bersenjata antara Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan aparat keamanan di Gereja dan Paroki Santo Misael Bilogai, Intan Jaya, Papua kekurangan bahan pangan.
Baca Juga: Berkaca dari Konflik Azerbaijan-Armenia, Panglima TNI Minta Anggotanya Kembangkan Drone
Baca Juga: Selain Kunjungi Ketua ASEAN, Retno Marsudi Juga Akan Berkomunikasi dengan AS dan China Bahas Myanmar
Administrator Diosesan Keuskupan Timika Marthen Kuayo mengatakan stok bahan makanan yang mereka miliki sangat terbatas.
"Bahkan di hari pertama yang mendapat makanan hanya anak-anak. Orang dewasa bertahan dari bekal seadanya yang mereka bawa dari rumah," katanya dalam surat permohonan bantuan sebagaimana dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.
Sedikitnya 600 warga Bilogai, Kabupaten Intan Jaya mengungsi ke gereja setelah kontak senjata antara aparat dan Organisasi Papua Merdeka (OPM) kian memanas.
Marthen Kuayo mengatakan warga mengalami ketakutan lantaran terdapat kecurigaan dari kedua belah pihak yang saling berkonflik.