PIKIRAN RAKYAT – BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Yogyakarta memprediksi cuaca ekstrem di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
BMKG mengungkapkan bahwa pusat tekanan rendah yang terdeteksi di selatan Nusa Tenggara Timur (NTT) berpotensi memicu cuaca ekstrem di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyapaikan bahwa secara tidak langsung tekanan rendah yang terdeteksi di selatan NTT berdampak pada pembentukan potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai kilat atau petir hingga angin kencang di Yogyakarta.
“Secara tidak langsung dapat berdampak pada pembentukan potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang,” kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni pada Selasa malam, 23 Februari 2021 di Yogyakarta.
Baca Juga: Sempat Heboh, Polres Jakarta Barat Akhirnya Periksa Artis GL Terkait Video Syur
Baca Juga: Kapolri Jenderal Listyo Pimpin Pelantikan Kabareskrim Baru Agus Andrianto Hari Ini
Reni Kraningtyas menilai pusat tekanan rendah (low pressure area/LPA) atau potensi bibit siklon di sekitar selatan NTT terdeteksi sejak dua hari terakhir.
Peristiwa tersebut berpotensi berkembang menjadi siklon tropis dan menimbulkan potensi angin kencang di wilayah perairan, serta potensi gelombang tinggi di wilayah laut bagian selatan Jawa.
“Labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal, memberikan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY,” kata Reni Kraningtyas, dikutip Pikran-Rakyat.com dari Antara.