PIKIRAN RAKYAT - Beberapa waktu lalu, wilayah Indonesia Timur dilanda bencana banjir bandang.
Bencana banjir bandang yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur telah menimbulkan korban jiwa.
Berdasarkan data terakhir yang dihimpun oleh Pikiran-Rakyat.com sebanyak 128 orang meninggal dan 72 orang masih belum ditemukan pascabanjir bandang.
Terbaru, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi mengatakan sejumlah wilayah di tiga kabupaten masih terisolasi akibat banjir bandang dan longsor yang terjadi pada Minggu, 4 April 2021 lalu.
Baca Juga: Tambah 5 Provinsi, Pemerintah Resmi Perpanjang PPKM Mikro hingga 19 April 2021
Josef merinci wilayah yang terisolasi itu di enam desa di Kabupaten Malaka, enam desa di Kabupaten Flores Timur, dan enam Kecamatan di Kabupaten Sabu Raijua.
"Di Kabupaten Malaka ada enam desa karena jembatan putus. Kabupaten Flores Timur di Adonara ada beberapa desa dan sekitar enam desa yang terisolir karena jalannya longsor, jalannya tak bisa dilewati. Di Sabu Raijua ada enam yang terisolasi karena jalan dan jembatan putus," katanya seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.
Josef juga menjelaskan secara akumulasi, seluruh wilayah NTT terkena dampak dari siklon tropis seroja.
Sekitar delapan kabupaten masuk dalam kategori terdampak berat, sementara sisanya sedang hingga ringan.