kievskiy.org

Pertama Kalinya Siklon Tropis Beri Dampak Cukup Besar di NTT, BMKG Ungkap Pemicunya

Suasana Koramil 1624-02 Adonara yang rusak akibat banjir bandang di Flores Timur, NTT, Senin, 5 April 2021.
Suasana Koramil 1624-02 Adonara yang rusak akibat banjir bandang di Flores Timur, NTT, Senin, 5 April 2021. /Antara/Anca Boleng

PIKIRAN RAKYAT - Bencana alam banjir bandang hingga tanah longsor yang melanda wilayah Indonesia, yakni di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) menghancurkan pemukiman warga dan menelan korban jiwa.

Cuaca ekstrem kembali jadi pemicu bencana alam tersebut, sebagaimana berdasarkan pantauan beberapa hari terakhir bahwa hal ini dipengaruhi oleh adanya siklon tropis seroja.

Sehubungan dengan hal itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan hipotesis mengenai korelasi pemanasan global dengan kejadian siklon.

Yakni termasuk Siklon Tropis Seroja yang menimbulkan bencana di sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga: Jokowi dan Kanselir Jerman akan Buka Hannover Messe via Virtual, Menko Perekonomian: Official Partner di 2023

Baca Juga: Terkait Insiden 'Senggolan' di MotoGP Doha 2021, Joan Mir: Miller Sengaja Senggol Saya

“Karena penyebabnya adalah semakin panasnya suhu muka air laut, yang tentunya laut itu tempat mengabsorbsi karbon dioksida, dan itu adalah dampak dari gas rumah kaca, bisa dirunut ke sana,” kata Dwikorita dalam konferensi pers virtual, di Jakarta, Selasa, 6 April 2021.

Ia juga menyebut bahwa hal ini baru hipotesisnya saja, akan tetapi ada korelasi dengan peningkatan suhu muka air laut yang dipengaruhi juga oleh global warming (pemanasan global).

“Yang perlu kita sadari bersama global warming ini memang benar-benar harus dimitigasi,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat