kievskiy.org

'Skenario' Usir Novel Baswedan Cs dari KPK, Mulai Otak Sungsang Ali Ngabalin hingga Diselamatkan Jokowi

Penyidik senior KPK Novel Baswedan. Sejak bocornya Novel Baswedan Cs tak lolos ujian wawasan kebangsaan, pro kontra saling bela dan hujat jadi bahasan para politisi oposisi hingga istana.
Penyidik senior KPK Novel Baswedan. Sejak bocornya Novel Baswedan Cs tak lolos ujian wawasan kebangsaan, pro kontra saling bela dan hujat jadi bahasan para politisi oposisi hingga istana. /Antara Foto/Dhemas Reviyanto/aa Antara Foto/Dhemas Reviyanto/aa

PIKIRAN RAKYAT - Polemik di rumah tangga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menemui titik "damai" setelah Presiden Joko Widodo alias Jokowi turun tangan.

"Skenario" mengusir penyidik senior Novel Baswedan dan 74 pegawai KPK lainnya terbaca publik hingga RI 1 memberi pernyataan tegasnya.

Alasan tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai syarat jadi ASN tidak serta merta bisa menyingkirkan Novel Baswedan Cs angkat kaki dari lembaga antirasuah itu.

Sejak bocornya Novel Baswedan Cs tak lolos ujian wawasan kebangsaan, pro kontra saling bela dan hujat jadi bahasan para politisi oposisi hingga istana.

Baca Juga: Presiden Jokowi Beri Perintah ke Firli Bahuri, Tjahjo Kumolo dan Kepala BKN untuk Novel Baswedan Cs

Paling keras dalam pro kontra TWK ini adalah pernyataan Staf Ahli KSP, Ali Ngabalin yang menyebut Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas berotak sungsang.

Kalimat Ali Ngabalin ini menjadi perdebatan baru. Ada yang membela, ada juga siap melaporkan anak buah Jokowi dan Moeldoko itu ke pihak berwenang.

Lalu, bagaimana riuhnya perdebatan TWK dari mulai bocornya nama-nama pegawai tak lolos kebangsaan, LGBT, buka jilbab, otak sungsang, hingga Jokowi turun tangan.

Baca Juga: Sidak Ruang Kerja Pegawai Kemensos, Risma Mengaku Sudah Berupaya Larang Pegawai Tidak Mudik tapi Itu Tak Mudah

Dorong Investigasi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat