kievskiy.org

Anis Matta: Israel Ciptakan Korban Kemanusiaan Baru, Utang Budi Holocaust…

Demonstran membantu pengunjuk rasa yang terluka selama protes anti-Israel di dekat Beit El.
Demonstran membantu pengunjuk rasa yang terluka selama protes anti-Israel di dekat Beit El. /Reuters/Ammar Awad Reuters/Ammar Awad

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta memberikan pandangannya tentang konflik di Palestina saat ini. Menurutnya Israel telah menciptakan korban kemanusiaan baru saat ini.

Awalnya, Anis mengatakan, saat ini Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa tidak perlu lagi membayar hutang budi atas tragedi 'Holocaust' yang menimpa kaum Yahudi di Eropa beberapa tahun silam.

Utang budi itu dianggapnya sudah lunas karena Israel telah menciptakan korban kemanusiaan baru terhadap warga Palestina.

"Utang budi dengan mendirikan negara Israel telah menciptakan korban kemanusiaan baru di di Palestina. Setelah 100 tahun usia peta Israel, para pemimpin Amerika Serikat dan Eropa tidak perlu membayar lagi. Utang budi tidak perlu dibayar lagi, anggap saja itu sudah lunas," kata Anis Matta dalam Halal bi Halal dan Dialog tentang Palestina di Gelora Media Centre, Jakarta, Jumar 21 Mei 2022.

Baca Juga: Respons Umi Pipik Usai Dengar Oki Setiana Dewi Bantah Jadi Istri Ketiga Uje: Masya Allah Itu Tidak Benar

Anis Matta, yang didampingi Sekretaris Jenderal Mahfuz Sidik, Ketua Bidang Narasi Dadi Krismanto dan Ketua Hubungan Luar Partai Gelora Henwira Halim, melihat saat ini adalah momentum yang baik untuk menyelesaikan masalah Palestina.

Masyarakat internasional telah menyaksikan tragedi kemanusian luar biasa, yang menimpa warga Palestina.

"Aksi demo di Amerika dan Eropa selama perang berlangsung, sangat luar biasa, meski ada kendala pandemi Covid-19. Kendalla pandemi mereka langgar, karena sisi masalah kemanusian," katanya.

Menurut Anis Matta, aksi demo itu menunjukkan bahwa dukungan internasional terhadap Israel sudah habis. Alasan hutang budi 'Holocaust' yang menjadi dasar pendirian negara Israel selama ini telah mengubah perspektif baru internasional.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat