kievskiy.org

Tanggapi Isu Duet Jokowi-Prabowo, Demokrat: Masih Ada Anies, Ridwan Kamil, Ganjar dan AHY

Komunitas Jokowi Prabowo atau Jokpro membentuk sekretariat nasional untuk mendukung Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2024.
Komunitas Jokowi Prabowo atau Jokpro membentuk sekretariat nasional untuk mendukung Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2024. /Antara Foto dan Instagram.com/@jokowi

PIKIRAN RAKYAT - Partai Demokrat menanggapi adanya isu rencana tiga periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disandingkan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Menurut Kepala Badan Komunikasi dan Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, Indonesia bukan hanya Jokowi dan Prabowo yang seakan tanpa keduanya Negara ini tidak bisa maju dan menjadi lebih baik. 

Kalau kemudian masyarakat menyerahkan nasib Indonesia kembali kepada Jokowi dan Prabowo Subianto, Indonesia akan berhenti bergerak.

Dikatakannya, banyak calon pemimpin potensial di seluruh Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, di antaranya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan; Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil; Gubernur Jawa Tengah,  Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Jerman 2021, Zarco Pole Position, Marc Marquez Mulai Membara

Termasuk Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto; Muhaimin Iskandar; Ketua DPR Puan Maharani; dan tidak terkecuali Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

"Dari deretan pemimpin partai politik, misalnya. Berbagai survei juga telah mengkonfirmasi keinginan rakyat Indonesia mendapatkan pemimpin baru di 2024 dan menolak keras wacana tiga periode," kata Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya, Minggu, 20 Juni 2021.

Dikatakannya, Jokowi telah mendapatkan kesempatan selama dua periode sesuai dengan amanah konstitusi. Terlebih kata dia, dalam beberapa kesempatan, Jokowi juga sudah menolak wacana presiden tiga periode.

Baca Juga: Ramai Duet Jokowi Prabowo di Pilpres 2024, Musni Umar Heran: Langgar UUD 45 dan Amanat Reformasi

"Tentunya penolakan beliau ini bukan basa-basi apalagi lip service belaka. Janganlah beliau kemudian dipancing untuk mengamputasi demokrasi dan menghancurkan cita-cita reformasi," tutur Herzaky.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat