kievskiy.org

Dokter Nilai Imbauan Pemerintah Soal Bahaya Covid Tak Manjur: Masyarakat Lebih Percaya Akun Hoax

Tenaga pemakaman Covid-19 di TPU Cikadut Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa, 15 Juni 2021.
Tenaga pemakaman Covid-19 di TPU Cikadut Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa, 15 Juni 2021. /Antara Foto/Raisan Al farisi

PIKIRAN RAKYAT - Adam Prabata, dokter umum yang sedang menempuh studi PhD di Universitas Kobe, Jepang, meminta pemerintah lebih tegas dalam menyikapi lonjakan Covid-19.

Indonesia mengalami lonjakan Covid-19 selepas masa libur Idul Fitri 2021. Per Minggu, 20 Juni 2021, ada tambahan kasus sebanyak 13.737 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Rasio penularan (positivity rate) menunjukkan angka 22,8 persen pada Minggu, 20 Juni 2021. 

Artinya, dari setiap 100 orang yang dites Covid-19, ditemukan 22 orang yang positif Covid-19.

Baca Juga: Eks Menkes Siti Fadilah Supari: Divaksin atau Tidak Risikonya untuk Kena Covid Itu Sama

"Serius nih pemerintah pusat atau daerah gak mau ngelakuin pembatasan super atau apa kek gitu supaya gak overload faskesnya?!" cuit dokter Adam Prabata di akun Twitter pribadinya @AdamPrabata pada 20 Juni 2021.

Menurutnya, pemerintah tidak cukup menyikapi lonjakan Covid-19 saat ini hanya dengan menambah fasilitas di setiap rumah sakit.

"Kalo nakesnya gak adekuat jumlahnya, terus siapa yang mau mantau pasien-pasien di bed tambahan yang disediain? Pasukan Jin?" tulisnya.

Baca Juga: Orang yang Sudah Divaksinasi Masih Bisa Kena Covid, Dokter Ungkap Sebabnya

Adam Prabata meminta pemerintah melakukan terobosan dengan kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat yang lebih radikal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat