kievskiy.org

Kasus Positif Covid-19 Kian Parah, Netty Prasetiyani: Berlakukan PSBB bahkan Lockdown Total

Petugas tenaga kesehatan membawa pasien ke ruangan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak, Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/6/2021). Kementerian Kesehatan Indonesia menyatakan masyarakat Indonesia harus lebih taat protokol kesehatan COVID-19 karena hingga saat ini telah terdata 145 kasus aktif varian baru COVID-19 yang tersebar di 12 provinsi di Indonesia. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/foc.
Petugas tenaga kesehatan membawa pasien ke ruangan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak, Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/6/2021). Kementerian Kesehatan Indonesia menyatakan masyarakat Indonesia harus lebih taat protokol kesehatan COVID-19 karena hingga saat ini telah terdata 145 kasus aktif varian baru COVID-19 yang tersebar di 12 provinsi di Indonesia. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/foc. /Antara Foto/Novrian Arbi

PIKIRAN RAKYAT – Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengendalikan lonjakan kasus Covid-19 di seluruh zona merah.

Ia menyebutkan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro terbukti tidak efektif menahan mobilitas masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah harus berlakukan PSBB bahkan lockdown total.

“Lonjakan kasus Covid-19 sulit dikendalikan. Pemerintah harus segera berlakukan PSBB bahkan lockdown total,” katanya.

PSBB diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan bahkan pada 31 Maret 2020, pemerintah telah menetapkan aturan lebih lanjut terkait PSBB melalui Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020.

Baca Juga: Halau Pasien Covid-19 Ngamuk di IGD, Dua Satpam RSUD Pasar Minggu Positif Corona

Menurut Netty Prasetiyani Aher, pandemi bisa efektif dikendalikan jika penerapan protokol kesehatan dilakukan secara ketat, tegas, dan melibatkan partisipasi luas masyarakat.

“Masyarakat harus dipaksa agar disiplin prokes melalui aturan yang ketat dan tegas tanpa aturan yang tegas dan setengah hati,” katanya.

Bahkan ia menyebutkan bahwa masyarakat yang sudah jenuh terhadap keadaan pandemi ada potensi abai dan tidak peduli.

“Masyarakat yang sudah jenuh dengan keadaan pandemi akan abai dan tidak peduli. Opsi pemberlakukan PSBB seperti di awal pandemi harus diambil. PSBB ketat yang diterapkan di Jakarta dulu, terbukti mampu menurunkan angka kasus secara signifikan,” ucapnya, dikutip dari laman resmi DPR RI.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat