kievskiy.org

Covid-19 vs Pemilu, Peneliti: Waktu Pilkada Dihadapi, Begitu Pilpres Seolah Berat ya

Ilustrasi pemungutan suara.
Ilustrasi pemungutan suara. /Pixabay/mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Peneliti Pusat Studi Konstitusi Fakultas Hukum Universitas Andalas (PUSaKO FHUA), Feri Amsari menyindir alasan pandemi untuk memperpanjang masa jabatan Presiden.

Hal itu disampaikan dalam diskusi daring Keadilan Pemilu “Ambang Batas Calon dan Pembatasan Masa Jabatan Presiden” pada Minggu, 27 Juni 2021.

Sebelumnya, beredar informasi bahwa orang-orang yang menyoal masa jabatan Presiden, menyampaikan skenario dengan alasan darurat Covid-19 maka masa jabatan Presiden diwacanakan untuk diperpanjang beberapa tahun.

Artinya, Pemilu pun tidak akan diselenggarakan per lima tahun sekali, seperti ketentuan yang tertuang dalam UUD 1945.

Baca Juga: Bongkar Kelakuan Jokowi Tiap Musim Kampanye, Bimbim Slank: Kita tuh Bukan Sahabat

Feri Amsari pun berharap Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia terus ‘sehat’, karena akan aneh jika ‘kesehatan’ itu merusak kesehatan pikiran.

“Mudah-mudahan Pemilu kita terus menjadi sehat, agak aneh kalau kesehatan itu merusak juga kesehatan pikiran kita,” ucapnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube PUSaKO FHUA.

Sebagai contoh, Feri Amsari menyoroti rencana perpanjangan masa jabatan Presiden karena pandemi Covid-19 yang masih belum usai.

“Contohnya begini, ada rencana perpanjangan masa jabatan Presiden karena pandemik, sehingga Pemilu katanya akan berat dilangsungkan,” ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat