kievskiy.org

Ketua BEM Unram: Kami Pernah Kritik Jokowi Picu Kerumunan di NTT, Langsung Diserang Buzzer

Jokowi tersenyum tanggapi kritik BEM UI yang menyebutnya sebagai The King of Lip Service.
Jokowi tersenyum tanggapi kritik BEM UI yang menyebutnya sebagai The King of Lip Service. /Tangkap Layar YouTube/Sekretariat Presiden

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mataram (Unram) Yusril Ashfahani menceritakan saat BEM Unram mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kedatangannya memicu kerumunan di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Februari 2021 lalu.

Yusril menceritakan kejadian itu di sela-sela wawancara bersama Pikiran-rakyat.com soal kritik BEM UI kepada Presiden Jokowi yang menjadi viral di media sosial beberapa hari terakhir. 

Presiden Jokowi saat itu melakukan kunjungan kerja ke Maumere, NTT, yang kemudian disambut masyarakat setempat dengan berkerumun tumpah ruah di jalanan.

Ketua DPRD NTT Emilia Nomleni mengatakan kala itu, kerumunan tersebut terjadi bukan karena kesengajaan melainkan spontanitas warga.

Baca Juga: Laporan Baru Ungkap Sisi Lain Bill Gates: Suka Pesta, Hubungan Seks Karyawan, dan Meneriaki Staf

Meski demikian, banyak pihak yang menyayangkan Presiden Jokowi kurang memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dengan menimbulkan kerumunan di tengah pandemi Covid-19.

Salah satu pihak yang melontarkan kritik tersebut adalah BEM Unram yang membuat surat untuk Presiden Jokowi.

"Kami langsung melayangkan surat ke Pak Jokowi. Melayangkan surat bahwasannya mosi tidak percaya," sebut Yusril Ashfahani kepada Pikiran-rakyat.com pada 30 Juni 2021.

Baca Juga: Klinik di Jakarta Tawarkan Swab Antigen Murah di Tengah Lonjakan Covid-19, Seharga Rp74.000

"Akun kami langsung diserang buzzer waktu itu. Diserang buzzer kita. Di komentarnya itu buzzer semua isinya. Ini kita mengkritik tetapi seolah-olah kita yang salah," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat