kievskiy.org

BUMN Berjibun di Mana-Mana, Said Didu: Untuk Apa, Kan Tidak Dibutuhkan?

Eks Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu. Said Didu mengatakan BUMN saat ini sudah terlalu banyak dan perlu dijual perusahaan yang tidak harus ada lagi di masa sekarang.
Eks Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu. Said Didu mengatakan BUMN saat ini sudah terlalu banyak dan perlu dijual perusahaan yang tidak harus ada lagi di masa sekarang. /Antara/Dewanti Lestari

PIKIRAN RAKYAT - Said Didu membeberkan kondisi awal ketika dirinya bergabung dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai Sekretaris Kementerian (Sesmen).

Sekretaris Kementerian (Sesmen) BUMN periode 2005-2010 itu juga menyoroti banyaknya BUMN yang dimiliki Indonesia.

Hal itu disampaikan saat Said Didu hadir di acara ‘Saatnya Perempuan Bicara’ yang diunggah di Youtube pada Minggu 4 Juli 2021.

“Jadi saya masuk itu, Sekretaris Kementerian BUMN, itu masuk dengan gelap, ruang gelap,” ucapnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube tvOneNews, Senin 5 Juli 2021.

Baca Juga: Masker KN95 Bisa Digunakan Berulang Kali, Pakar Penyakit Menular AS Bagikan Tips Penggunaan yang Tepat

‘Gelapnya’ ruang Sesmen BUMN tersebut terjadi, lantaran tidak ada sedikit pun data yang berkaitan dengan kementerian tersebut.

“Tidak ada data sedikit pun tentang aset BUMN, berapa tenaga kerjanya, berapa labanya, itu tidak ada data,” ujar Said Didu.

Dia menambahkan bahwa data-data BUMN itu pun baru tersedia pada tahun 2005, saat dirinya pertama kali menjabat.

“Baru ada data itu tahun 2005, data BUMN, di situlah baru ketahuan asetnya berapa,” kata Said Didu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat