kievskiy.org

Khawatir Tak Ada Langkah Strategis Pemerintah Tangani Pandemi Covid-19, PKS: Kita akan Terus Terjebak

Ilustrasi Covid-19 di Indonesia.
Ilustrasi Covid-19 di Indonesia. /Pikiran Rakyat/Amir Faisol Pikiran Rakyat/Amir Faisol

PIKIRAN RAKYAT - Beberapa waktu lalu, Bank Dunia merilis data negara yang masuk dalam kategori pendapatan menengah ke bawah, dan ternyata Indonesia masuk dalam urutan ke dua kategori tersebut.

Terkait hal itu, Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan Anis Byarwati ikut menyoroti turunnya kelas Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah ke bawah (lower middle income country).

Padahal di tahun sebelumnya Indonesia masuk dalam negara berpendapatan menengah atas (upper middle income country), berdasar berdasar data Bank Dunia.

Menurut anggota DPR RI Komisi XI ini, Indonesia memang terkendala dengan lambannya perkembangan penanganan Covid-19 hingga berdampak pada perekonomian.  

Baca Juga: Kalina Buat Mertua 'Menderita', Ibunda Vicky Prasetyo Minta Putranya Bercerai?

“Angka vaksinasi saja baru mencapai 4,7 persen dari total penduduk Indonesia yang 270 juta jiwa, ditambah dengan lemahnya leadership, kurang terintegrasinya setiap kebijakan, dan lemahnya koordinasi antar pusat dan daerah,” tutur Anis.

Apalagi program vaksinasi sebagai langkah penanganan pandemi untuk mencapai heard immunity pun masih belum mencapai target.

“Melihat eskalasi kasus positif yang hampir mencapai angka 40 ribu kasus perhari, pemerintah jangan lamban. Ini mendesak, harus segera membuat RS darurat, baik di gedung-gedung milik pemerintah atau stadion olahraga,” tutur Anis.

Baca Juga: Kritisi Usulan RS Khusus Pejabat, PKS: Harusnya Selamatkan Rakyat

Legislator PKS ini menyatakan, PKS prihatin dengan perkembangan penanganan Covid-19, pemerintah didesak untuk melakukan langkah-langkah strategis.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat