kievskiy.org

Lebih dari 11.000 Anak Jadi Yatim Piatu Akibat Covid-19, Sekjen Gerindra: Jangan Sampai Mereka Telantar

Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/Geralt Pixabay/Geralt

PIKIRAN RAKYAT - Berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19, sebanyak 11.045 anak-anak di Indonesia menjadi yatim piatu karena orangtuanya wafat akibat terpapar virus Corona.

Fakta ini harus menjadi perhatian bagi pemerintah karena hal tersebut merupakan amanat dari konstitusi bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar diperlihara oleh negara.

Atas dasar itu, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani meminta kepada pemerintah untuk memberikan perhatian khusus terhadap anak-anak yang menjadi yatim piatu akibat orangtuanya meninggal dunia karena Covid-19.

"Sebanyak 11.000 lebih anak yatim ini harus diberikan jaminan kehidupan yang lebih baik sesuai amanat konstitusi bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara," kata Muzani dalam keterangan tertulisnya, Senin 23 Agustus 2021.

Baca Juga: Tentara Wanita Afghanistan yang Dilatih AS Bakar Seragamnya Agar Tak Diburu Taliban

Selain itu, Sekjen Partai Gerindra ini juga meminta kepada pemerintah agar memastikan anak-anak yatim tersebut diberikan akses pendidikan untuk menata masa depannya. Sebab, ia tidak ingin anak-anak tersebut menjadi telantar.

"Negara harus menjamin pendidikan bagi anak-anak yatim ini. Jangan sampai mereka telantar dan tidak menjadi generasi yang tak berpendidikan, karena itu akan membuat mereka sulit dalam mencari masa depan yang lebih baik," ujar Muzani yang juga Ketua Fraksi Gerindra DPR RI itu.

Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak buruk terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, khususnya dalam peningkatan sumber daya manusia.

Maka, Muzani pun mengimbau kepada masyarakat yang memiliki kelebihan ekonomi untuk turut memberi bantuan kepada mereka yang membutuhkan, seperti anak-anak yang menjadi yatim piatu akibat orangtuanya meninggal dunia karena Covid-19.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat