kievskiy.org

Masjid Raya Baiturrahman Berbenah

PELATARAN Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Perombakan tengah dilakukan di sana untuk pembangunan payung elektronik dan lahan parkir di bawah tanah.*
PELATARAN Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Perombakan tengah dilakukan di sana untuk pembangunan payung elektronik dan lahan parkir di bawah tanah.*

MENDAPATKAN kesempatan untuk berkunjung ke Nangroe Aceh Darussalam menjadi sebuah kesempatan yang tak dapat ditolak. Meski hanya dua hari pada akhir pekan, peluang itu dijadikan kesempatan untuk berziarah ke negeri Serambi Mekah setelah tragedi gempa bumi berkekuatan 9,3 skala Richter dan tsunami yang menerjang 11 tahun silam. Kebetulan, penulis menjadi salah seorang tim yang diturunkan "PR" dalam peliputan tsunami Aceh pada Desember 2014 silam. Masjid Raya Baturrahman Banda Aceh adalah landmark-nya Nangroe Aceh Darussalam. Masjid megah berkubah tujuh itu seakan menjadi penanda bahwa kekuatan Islam di negeri Aceh. Bangunan ini juga menjadi sentral dari kekuatan adat istiadat hingga politik di tanah Cut Nyak Dien. Sayangnya, wajah utama Masjid Raya Baiturrahman kini tak terlihat jelas. Seng-seng tinggi menutupi sekeliling bagian depan masjid. Tiang crane dan sejumlah alat berat terus bergerak sepanjang waktu di dalam area. Truk-truk besar dan ratusa pegawai hilir mudik keluar masuk area itu. Rupanya, Baiturrahman tengah berbenah. Dalam informasi proyek yang terpampang di seng-seng yang menutupi keindahan Baiturrahman itu tertulis bahwa di sana tengah dilakukan proyek pembangunan landscape dan infrastruktur. Pemberi tugas proyek itu adalah Dinas Cipta Karya Aceh dengan kontraktor PT Waskita Karya. Masih dalam informasi yang sama, waktu pelaksanaan proyek adalah 700 hari kalender atau sekitar 2 tahun dengan masa pemeliharaan 36 bulan kalender. Sedangkan lingkup pekerjaan yang dilakukan saat ini adalah persiapan struktur arsitektur mekanikal dan elektrikal. Tertarik untuk menggali informasi lebih dalam, didatangilah para pengurus masjid di Sekretariat Masjid Raya Baiturrahman. Letak kantor sekretariat itu berada di belakang masjid, tepatnya di depan mihrab yang juga tengah diperbaiki. Menurut Sofyan Hasyim (65), pengurus Sekretariat Masjid Raya Baiturrahman, pembenahan dilakukan sejak pertengahan tahun 2015 lalu. Bil amengacu pada informasi proyek, berarti pembenahan dilakukan hingga pertengahan tahun 2017. "Tengah dibangun pelataran masjid yang luas dengan kolam di tengahnya, dan dilengkapi dengan 12 payung besar elektronik seperti halnya di Masjid Nabawi, Madinah. Masing-masing sisi 6 buah payung," kata Sofyan yang ditemui Sabtu 19 Maret 2016 pagi. Payung elektronik yang dimaksud Sofyan adalah payung elektrik berwarna putih yang akan membuka dan menutup secara elektronik. Fungsinya tentu saja sebagai peneduh bagi para jemaah di pelataran masjid. Selain itu, di bawah pelataran masjid juga tengah dibangun lapangan parkir di bawah tanah layaknya di Alun-alun Bandung, atau pelataran Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat. Selain tempat parkir juga dibangun tempat wudhu. Masjid Baiturrahman yang akan dilengkapi payung besar layaknya di Madinah, Arab Saudi, sebenarnya bukan yang pertama. Di Indonesia, masjid raya yang dilengkapi payung besar elektronik juga terdapat di Semarang, Jawa Tengah.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat