kievskiy.org

Anomali Cuaca, Waspadai Flu Burung

YOGYAKARTA, (PR).- Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus H5N1 atau flu burung seiring masih adanya anomali cuaca yang berpotensi meningkatkan penyakit unggas. Cuaca ekstrem yang tak menentu memiliki potensi memicu berbagai penyakit unggas, salah satunya flu burung. Demikian dikatakan Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Bidang Peternakan, Dinas Pertanian DI Yogyakarta, Anung Endah Swasti di Yogyakarta, Senin 18 Juli 2016. Meskipun angka kematian burung akibat flu burung saat ini menurun drastis dibandingkan awal 2016, kata dia, antisipasi tetap harus ditingkatkan. Kondisi cuaca yang tidak menentu, menurut dia, dapat mengakibatkan daya tahan unggas menurun sehingga rentan terserang penyakit. "Berbeda jika dalam kondisi cuaca normal unggas cenderung memiliki daya tahan yang kuat," katanya. Kasus yang paling besar, yakni matinya 3.900 burung puyuh dan puluhan unggas jenis lain di Desa Sidorejo, Kecamatan Lendah, Kulon Progo. "Angka kematian akibat virus terus menurun sampai sekarang, misalpun ada jumlahnya di bawah 10 ekor," tuturnya. Menurut Anung, pencegahan merebaknya virus flu burung dapat dilakukan dengan menerapkan biosecurity. Biosecurity, menurut dia, terdiri atas tiga tahap, yakni pemilihan lokasi kandang dengan baik, pembuatan pagar kandang, serta manajemen kandang, termasuk pemberian disinfektan. Selain biosecurity, ia juga menekankan kepada peternak agar menyediakan tempat khusus untuk menampung kotoran ternak. Untuk 2016, menurut dia, Dinas Pertanian DI Yogyakarta menyiapkan 700.000 dosis vaksin flu burung dan 800 liter disinfektan. 700.000 dosis vaksin itu terdiri atas 500.000 dosis vaksin H5N1 clade 2.1.3 dan 200.000 dosis vaksin H5N1 clade 2.3.2.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat