JAKARTA, (PR).- Masyarakat yang memiliki bayi dan balita tidak perlu ragu untuk melakukan imunisasi di layanan kesehatan milik pemerintah mulai posyandu, puskemas, hingga rumah sakit, meski pemberian vaksin di layanan kesehatan tersebut tidak dipungut biaya. Pemerintah menjamin jalur distribusi vaksin telah sesuai dengan prosedur sehingga terbebas dari perdagangan vaksin gelap (palsu). Selama ini, Bio Farma merupakan perusahaan yang terlibat dalam distribusi vaksin untuk program imunisasi nasional. Adapun vaksin yang digunakan adalah vaksin pentabio (DPT-HB-Hib), DT, Td, TT, hepatitis B, campak, polio, dan BCG. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh satuan tugas penanggulangan vaksin palsu hingga saat ini belum ada jenis vaksin yang diproduksi Bio Farma yang dipalsukan. Adapun dari pemberitaan media selama ini, vaksin-vaksin yang dipalsukan justru vaksin impor. Untuk mendapatkan vaksin tersebut, orang tua bayi/balita harus membelinya dengan kisaran harga Rp 900.000 hingga 1,5 juta. Namun sebagian masyarakat ada yang tergiur dengan harga vaksin yang jauh lebih murah, yang ternyata palsu. "Vaksin merupakan produk yang tidak dijual bebas, termasuk vaksin Bio Farma yang didistribusikan untuk program imunisasi nasional. Adapun jalur distribusi untuk program pemerintah disalurkan melalui Dinas Kesehatan provinsi hingga kemudian diturunkan ke bawah melalui jalur pemerintah juga. Sedangkan penjualan vaksin ke swasta diserahkan ke distributor resmi yang memiliki lisensi dari pemerintah dengan mengedepankan Cara Disribusi Obat yang Baik (CDOB) sehingga kualitas, keamanan, serta efektivitasnya terjaga,” kata Marketing Direktor Bio Farma Mahendra Suhardono dalam acara Forum Pemimpin Redaksi di Jakarta, Kamis 21 Juli 2016. Dijelaskan oleh Mahendra, Bio Farma merupakan BUMN yang memproduksi vaksin dan antisera. Produk yang diproduksi Bio Farma telah digunakan oleh lebih dari 130 negara dari jumlah itu 50 negara merupakan peserta Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). "Kualitas vaksin Bio Farma bukan saja diakui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melainkan juga oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), dengan pengawasan yang ketat Bio Farma mampu menghasilkan lebih dari 3,2 miliar dosis vaksin per tahun," ujar Mahendra. Sementara itu, Epidemiologis Medis Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Julitasari Sundoro mengatakan pemerintah sudah membuat rambu-rambu yang ketat dalam pendistribusian vaksin. "Namun ada sebagai layanan kesehatan yang justru melanggar ketentuan pemerintah dalam regulasi vaksin tersebut. Konsekuensinya mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatan tersebut di hadapan hukum. Ke depannya pemerintah dan masyarakat harus sama-sama melakukan pengawasan," ujarnya. Julitasari mengatakan, vaksin merupakan kebutuhan yang harus diberikan kepada bayi/balita. Vaksin merupakan antigen yang diinaktivasi (dilemahkan). Sehingga sangat aman sebagai antisifasi atau pencegahan terhadap penyakit bila dikonsumsi oleh bayi/balita yang dalam kondisi sehat.***
Pemberian Vaksin Tetap Aman
![](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/703x0/webp/photo/image/2016/07/vaksin campak bio farma.png)
Terkini Lainnya
Tags
Jakarta
vaksin palsu
PT Bio Farma
imunisasi
Artikel Pilihan
Terkini
Batang-Pekalongan Berdiri di Jalur Sumber Sesar Aktif, Warga Wajib Bangun Rumah Tahan Gempa
Jawa Tengah Dikelilingi 13 Sesar Aktif Berpotensi Gempa, Masyarakat Diminta Waspada
2 Eksekutor Pembakaran Rumah Wartawan di Karo Sumut Ditangkap, Fakta CCTV dan Barang Bukti yang Menentukan
Nagita Slavina Bisa Maju Pilkada Sumut Jika Bobby Mau, Gerindra Singgung Keputusan Bersama
A Bali Resident Allegedly Detained and Tortured by 10 Policemen, Eardrums Becomes Permanently Disable
Polling Pikiran Rakyat
Terpopuler
Profil Dewi Paramita, Mantan Kekasih Ibrahim Risyad Sebelum Menikah dengan Salshabilla Adriani
Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Batang Jawa Tengah Sore Ini
Prediksi Skor Argentina vs Kanada di Copa America 10 Juli 2024: Kondisi Tim, Head to Head, dan Susunan Pemain
Prediksi Skor Spanyol vs Prancis Euro 10 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain
Ibrahim Risyad Diduga Cinlok dengan Salshabilla Adriani Saat Masih Pacaran dengan Dewi Paramita
Perjalanan Cinta Ibrahim Risyad dan Salshabilla Adriani, Dikabarkan Menikah Hari Ini 7 Juli 2024
Pegi Setiawan Dibebaskan Hari Ini, Hakim: Status Tersangkanya Tidak Sah
Jawaban Polri Setelah Pegi Setiawan Dinyatakan Bebas dan Gugur sebagai Tersangka Kasus Vina Cirebon
11 Program Pemerintah Pakai Singkatan Nyeleneh: Siska Ku Intip, Mas Dedi Memang Jantan, dan Jebol Ya Mas
Indonesia Diguncang Gempa 8 Kali Hari Ini 7 Juli 2024, Paling Kencang di Batang Jateng
Kabar Daerah
5 Wisata Religi di Probolinggo, Yuk, Kita Temukan Makna Spiritual dan Keindahan Budaya di Kota Mangga
Miris Polisi Tangkap Polisi, Oknum Personil Polres Palopo Terlibat Jaringan Narkotika
Jadwal Samsat Keliling Kabupaten Bandung Barat Hari Ini Selasa, 9 Juli 2024 Ada di Tiga Lokasi
Jadwal SIM Keliling Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) Hari Ini Selasa 9 Juli 2024
Jadwal Samsat Keliling Kabupaten Cianjur Hari Ini Selasa, 9 Juli 2024 Ada di Tiga Lokasi
Pikiran Rakyat Media Network
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022