kievskiy.org

Vaksin Nusantara vs Vaksin Merah Putih, Penjelasan Epidemiolog UI Sebut Ada yang Pilih Jalur Politik

Dunia sepakat vaksin nusantara dapat menyelesaikan pandemi Covid-19 di Indonesia oleh mantan Menkes Terawan. Pandu mengatakan, jika Vaksin Merah Putih mengikutip prosedur sains yang standar, sementara Vaksin Nusantara dinilainya sudah tidak jujur dan memilih dukungan politik.
Dunia sepakat vaksin nusantara dapat menyelesaikan pandemi Covid-19 di Indonesia oleh mantan Menkes Terawan. Pandu mengatakan, jika Vaksin Merah Putih mengikutip prosedur sains yang standar, sementara Vaksin Nusantara dinilainya sudah tidak jujur dan memilih dukungan politik. /Pixabay/Wilfried Pohnke dan Antara Foto

PIKIRAN RAKYAT - Keberadaan Vaksin Nusantara masih jadi sorotan dengan dugaan muncul melalui jalur politik bukan sains. Pernyataan itu tergambar dari pendapat yang diungkap Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono.

Pandu Riono bahkan membandingkan keberadaan Vaksin Nusantara dengan Vaksin Merah Putih.

Dia mengatakan, jika Vaksin Merah Putih mengikutip prosedur sains yang standar, sementara Vaksin Nusantara dinilainya sudah tidak jujur dan memilih dukungan politik.

Pernyataan itu diungkap melalui akun media sosial Twitter miliknya @drpriono1 pada Senin, 27 September 2021.

Baca Juga: Luhut Pandjaitan: Jangan Berdalih HAM atau Kebebasan Berekspresi yang Bikin Orang Lain Susah

"Vaksin Merah Putih dikembangkan dengan mengikuti prosedur sains yang standard," kata Pandu.

"Vaksin Nusantara, sejak ide awal, tidak jujur dan pilih dukungan politik, bukan sains," paparnya.

Jauh sebelum itu, Pandu Riono juga pernah menyoroti Vaksin Nusantara itu tidak ada.

Baca Juga: SBY Mendadak Buat Cuitan Soal Integritas Penegak Hukum, Singgung Yusril Ihza Mahendra?

"Tidak ada pengembangan vaksin Nusantara yg sesuai kaidah ilmiah dan diakui @who,” ucapnya melalui akun @drpriono1 pada Jumat, 27 Agustus 2021.

Bahkan belum lama ini ada isu jika Vaksin Nusantara sudah ada yang memesan, tapi menurut Pandu itu sebuah kebohongan. “Tidak ada pemesanan,” ungkapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat