kievskiy.org

Anies Baswedan Tantang Pihak yang Doyan Beri Cap 'Gubernur Radikal' kepadanya

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. /Pikiran Rakyat/ Amir Faisol Pikiran Rakyat/ Amir Faisol

PIKIRAN RAKYAT - Anies Baswedan menjelaskan mengapa dirinya tidak pernah menerima permintaan wawancara dari media internasional selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Anies Baswedan sudah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selama 4 tahun sejak 2017.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu punya alasan mengapa selalu menolak permintaan wawancara dari media internasional.

"Media internasional tidak tahu isu detail. Media internasional itu tahunya isu global. Ekstremisme, radikalisme, konflik antar-agama. Lalu Jakarta kalau diomongin selalu konteksnya seperti itu," ucap Anies Baswedan dalam talk show yang disiarkan kanal Youtube PAN TV pada 5 Oktober 2021.

Baca Juga: Pangkostrad Dudung Tunduk ke Said Aqil Siradj, Ditawarkan Konsep Islam Nusantara

Hal itu pula yang membuat Anies Baswedan tidak pernah meladeni tudingan atau cap 'Gubernur Radikal' yang kerap dilontarkan lawan-lawan politiknya.

"Jadi saya tidak mau jawab tudingan soal 'Gubernur Radikal', 'Gubernur Ekstrem', gak perlu. Kenapa? Karena cukup dijawabnya dengan perjalanan waktu," sebut Anies Baswedan.

Anies Baswedan kemudian memberi tantangan untuk pihak-pihak yang kerap melontarkan tudingan semacam itu kepada dirinya.

Baca Juga: Tidak Kalah dengan WNI, Kini Ribuan Pohon di Kebun Raya Bogor Akan Miliki KTP Digital

"Tolong tunjukkan kebijakan mana yang radikal dari Gubernur DKI. Tolong tunjukkan kebijakan mana yang dikriminatif, tolong tunjukkan kebijakan mana yang tidak mengayomi kepada semuanya. Kalau tidak ada, batalkan semua tudingan itu," sebut Anies Baswedan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat