JAKARTA, (PR).- Pembangunan yang berkelanjutan (sustainable) adalah kebutuhan yang mendesak di era saat ini. Pembangunan nasional harus menyeimbangkan antara aspek ekonomi, sosial, dengan lingkungan karena sumber daya alam dan jasa lingkungan memiliki keterbatasan. Hal tersebut diutarakan Ketua Umum Perkumpulan Ahli Lingkungan Indonesia (Indonesian Environmental Scientists Association/IESA) Tri Edhi Budhi Soesilo. Dia menuturkan, saat ini sumber daya alam tidak terbarukan semakin terbatas dan bahkan terjadi deplesi (penyusutan) kapital alam. "Serta pada kenyataannya, teknologi tidak mampu menggantikan sebagian besar fungsi sumber daya alam dan jasa lingkungan," ujarnya di Jakarta, Minggu, 19 Maret 2017, seperti dilansir Kantor Berita Antara. Berdasarkan proyeksi Bappenas, jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 305,6 juta jiwa pada 2035. Sementara berdasarkan perhitungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2009, cadangan minyak mentah Indonesia akan habis dalam kurun 22,9 tahun, gas habis dalam 58,9 tahun, dan batubara habis dalam 82 tahun. Sementara itu, menurut kajian UNDP tahun 2014, indeks pembangunan manusia di Indonesia saat ini baru mencapai 0,684 dan berada di peringkat 110, sedikit di atas Filipina yang berada di peringkat 115, namun jauh di bawah Tiongkok yang berada di peringkat 90. Dalam situasi tersebut, bencana alam di Indonesia justru menunjukkan peningkatan, sebagaimana dinyatakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kejadian bencana di Indonesia naik dari 143 kejadian pada tahun 2002 menjadi 1.967 kejadian pada tahun 2014. Sekitar 98 persen dari total kejadian bencana per tahun, adalah bencana hidrometeorologis seperti banjir, longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan dan lahan. Tren bencana ke depan diproyeksi BNPB akan terus meningkat karena perilaku manusia (antropogenik).
Ahli Lingkungan: Pembangunan Berkelanjutan Kebutuhan Mendesak
![Lahan Eks Palaguna, Selasa 14 februari 2017 lalu. Forum Warga Bandung menuntut lahan tersebut dialihfungsikan menjadi ruang publik berupa hutan kota dan cagar budaya.*](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/703x0/webp/photo/image/2017/03/Eks Palaguna.jpg)
Lahan Eks Palaguna, Selasa 14 februari 2017 lalu. Forum Warga Bandung menuntut lahan tersebut dialihfungsikan menjadi ruang publik berupa hutan kota dan cagar budaya.*
Terkini Lainnya
Tags
pembangunan
lingkungan
alam
SDA
bencana
Artikel Pilihan
Terkini
Berkaca dari Kasus Asusila Hasyim Asy’ari, DPR Minta Penjaringan Calon Komisioner KPU Diperketat
KPU Segera Tindak Lanjuti Putusan MK Sebelum Tetapkan Caleg Terpilih 2024
Kepala BKKBN Klarifikasi Soal Satu Keluarga Lahirkan Satu Anak Perempuan: Bukan Mewajibkan
PSI Jakbar Usulkan Nama Kaesang Pangarep hingga Deddy Corbuzier Maju di Pilgub Jakarta
10 Polisi Diduga Aniaya Warga di Bali: Pukul Pakai Botol Bir dan Ancam Tembak Korban
Polling Pikiran Rakyat
Terpopuler
Profil Gus Zizan: Tokoh Muda NU yang Inspiratif, Kini Terkena Skandal
Pegi alias Egi Buronan Kasus Vina Cirebon Ditangkap di Bandung, Buronan Lain Akan Ditembak jika Tak Menyerah
Ini Tampang Diduga Pegi Setiawan Alias Perong Alias Egi di Kasus Vina Cirebon
Kronologi Penangkapan Pegi Setiawan Alias Egi, Otak Utama Penghilangan Nyawa Vina Cirebon
Cara Beli dan Harga Tiket Persib Bandung vs Madura United Leg 1 Final Championship Series BRI Liga 1
Nyawa Wanita di Lembang Bandung Barat Dihilangkan Pria Bertopeng, Sempat Teriak Minta Tolong
Kapan Tiket Final Persib vs Madura United Dibuka? Kick Off 26 Maret 2024 di Stadion Si Jalak Harupat
Pegi Alias Perong di Kasus Vina Cirebon Ditangkap Polisi Setelah 8 Tahun Jadi Buronan
Detik-Detik Singapore Airlines Turbulensi Ekstrem, Penumpang dan Barang Jungkir Balik di Pesawat
Pegi Setiawan Alias Perong Tidak Melawan Saat Ditangkap, Sempat Jadi Buronan Kasus Vina Cirebon
Kabar Daerah
Pilkada Jabar 2024: WOW, Ilham Habibie Bayangi Ridwan Kamil Di Survei Terbaru
Pilgub 2024 Jateng: Dapat Sinyal Ketua DPP PDIP, Kaesang Pangarep Kian Mantap Maju Cagub
Dugaan Kasus Korupsi Dana Hibah Mujahidin Terindikasi Pending Penetapan: Apa Penyebabnya?
10 Tempat Makan Legendaris dan Tertua di Malang, Kuliner yang Bikin Kamu Rela Berdiri Lama Demi Kelezatannya!
Menyusuri ruang lain Bulukumba di sisi 'ejaan': 'Balangtieng' atau 'Balantieng'?
Pikiran Rakyat Media Network
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022