kievskiy.org

Bongkar Salah Kaprah TNI Selama Ini, Gubernur Lemhanas Tegaskan Rakyat Itu Punya Presiden

Ilustrasi - Gubernur Lemhanas menguliti makna sebenarnya narasi TNI bersatu dengan rakyat.
Ilustrasi - Gubernur Lemhanas menguliti makna sebenarnya narasi TNI bersatu dengan rakyat. /ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo membongkar salah kaprah narasi TNI bersatu dengan rakyat yang acap digaungkan oleh TNI.

Menurut Agus Widjojo, konsep TNI bersatu dengan rakyat sejarahnya bermula ketika lahir para pejuang perang kemerdekaan dari gerakan rakyat.

"Bahkan sebetulnya, perjuangan merebut kemerdekaan itu adalah perjuangan politik sehingga terbagi atas laskar-laskar (rakyat). Jadi ada Laskar Hizbullah, Laskar Nasionalis, gitu, kan," sebut Agus Widjojo.

"Waktu perang, itu memang (tentara) menyatu dengan rakyat. Tetapi setelah demokrasi, setelah merdeka, rakyat itu punyanya Presiden," sebutnya lagi dalam video yang diunggah kanal Youtube Najwa Shihab pada 9 Oktober 2021.

Baca Juga: Diungkap Dokter! Atta Halilintar Mendadak Tangisi Janin Aurel Hermansyah, Ada Apa?

Agus Widjojo menerangkan, TNI tidak punya hak untuk menjangkau rakyat, juga kepada sumber daya sipil, di masa damai.

Hal itu disebabkan karena Panglima TNI tidak pernah dipilih oleh rakyat. 

"Dan kalau dilihat, doktrin-doktrin kemanunggalan (kesatuan) TNI-rakyat itu untuk prajurit. Bukan untuk institusi (TNI)," sebut Agus Widjojo.

Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Taiwan vs Indonesia Hari Ini, Link Live Streaming Indosiar

Maka dari itu, kata Agus Widjojo, TNI tidak punya hak untuk melakukan represi kepada rakyat di masa damai.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat