kievskiy.org

Tiga Isu Ini Bisa Jegal Jokowi di Pilpres 2019

JAKARTA, (PR).- Nama Jokowi diperkirakan masih memiliki taji yang cukup kuat untuk maju ke Pilpres 2019. Elektabilitasnya memang tertinggi di antara nama-nama lain. Namun, Presiden RI ini belum tentu bisa melaju dengan mulus di periode kedua. Sejumlah isu yang berkembang di masyarakat ditenggarai bisa menjadi batu sandungan bagi mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, isu primordial yang menguat saat Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu diperkirakan akan kembali terulang pada Pilpres 2019 nanti. Joko Widodo rentan dijadikan sasaran tembak isu ini. Meski Jokowi muslim, ungkapannya tentang agama yang tak boleh dicampuradukkan dengan politik berpotensi menjadi celah untuk menyerangnya.

Menurut peneliti LSI Adjie Alfaraby, dari 1.200 responden yang menjadi sampel dan diwawancarai pada 7-14 Januari 2018, sebanyak 40,7 persen di antaranya tidak setuju agama dipisahkan dari politik. Sementara, 32,5 persen setuju agama dan politik harus dipisah.

"Mereka yang setuju politik dan agama dipisah, mayoritas mendukung Jokowi kembali menjadi presiden, yaitu sebesar 58,6 persen. Sebaliknya, mereka yang tak setuju adalah pendukung bakal capres lain selain Jokowi yang angkanya 52,1 persen," kata Adjie di kantor LSI, Jumat, 2 Februari 2018.

Isu ekonomi juga dianggap menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan. Pasalnya, publik saat ini merasa belum aman dengan mahalnya harga sembako, meningkatnya pengangguran, dan sulitnya mencari lapangan pekerjaan. Hasil survei menunjukkan, sebesar 52,66 persen responden menyebutkan harga kebutuhan pokok semakin memberatkan. Sebanyak 54 persen responden menyatakan lapangan kerja sulit didapatkan. Sementara, sebanyak 48,4 persen responden mengeluh pengangguran semakin meningkat.

"Ada juga isu buruh asing, terutama yang berasal dari China. Meski isu tersebut dianggap belum populer, tapi isu buruh asing sangat kuat resistensinya di mata publik," kata dia.

Untuk isu buruh asing, survei menunjukkan, hanya 38,9 persen responden yang tahu isu buruh asing menyerbu dan membanjiri Indonesia, bahkan sampai pelosok negeri. Adapun, 58,3 persen responden menyatakan tak suka dengan isu tersebut. Sisanya, 13,5 persen responden tak masalah dengan isu itu.

"Jokowi akan makin kuat jika isu ini dikelola dengan baik. Tapi sebaliknya, Jokowi akan melemah jika tiga isu ini terabaikan," kata Adjie.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat