kievskiy.org

Ungkap Karut-marut PCR, dr. Eva Sri Diana: Tak Salah Jika Masyarakat Berpikir Ini Bisnis

Ilustrasi.
Ilustrasi. /Pixabay/Free-Photos

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu, dr. Eva Sri Diana Chaniago menyoroti karut-marut dan bisnis PCR yang saat ini tengah ramai diperbincangkan.

Dia mempertanyakan kewajiban melakukan tes PCR bagi pelaku perjalanan, padahal saat ini kasus Covid-19 di Indonesia melandai.

"Mengenai mengapa semua pasien harus dilakukan pemeriksaan PCR, itu yang saya bilang tadi, kondisi sedang melandai, kita bisa lihat dari grafik kasus di Kemenkes," tutur dr. Eva Sri Diana Chaniago, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Karni Ilyas Club, Kamis, 4 November 2021.

Dia menambahkan bahwa berdasarkan grafik di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hanya sebagian kecil orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan pemeriksaan.

Baca Juga: Rizky Billar Unggah Chat saat PDKT dengan Lesti Kejora, Beberkan Nama Panggilan yang Tak Disukai sang Istri

"Itu grafik setiap hari pemeriksaan ratusan ribu, tapi yang terbukti positif hanya 600 sekian. Jadi artinya apa? kondisi saat ini sudah hampir betul-betul melandai," ujar dr. Eva Sri Diana Chaniago.

Selain itu, pemeriksaan Covid-19 tersebut pun dilakukan untuk orang-orang yang memang sakit.

"Jadi pertanyaan saya, kalau yang bergejala saja, yang masuk rumah sakit saja hasilnya banyak yang negatif, mengapa pula orang yang tanpa gejala, yang hanya ingin melakukan perjalanan sampai dilakukan swab PCR," kata dr. Eva Sri Diana Chaniago.

Oleh karena itu, dia mengatakan tidak heran jika masyarakat mulai mencurigai adanya isu 'bisnis', terutama setelah sejumlah pejabat diketahui memiliki saham di laboratorium tes PCR.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat