kievskiy.org

Embusan Gunung Merapi Tidak Teramati Karena Kabut

Asap solfatara muncul dari kawah Gunung Merapi terlihat dari Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu, 3 Juni 2018.*
Asap solfatara muncul dari kawah Gunung Merapi terlihat dari Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu, 3 Juni 2018.*

YOGYAKARTA, (PR).- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), menyebutkan visual Gunung Merapi (2.965 mdpl) pada Jumat, 8 Juni 2018 pagi diselimuti kabut sehingga embusan yang terjadi di gunung itu tidak teramati.

"Embusan tidak teramati visual kabut," tulis akun twitter resmi BPPTKG, Jumat, 8 Juni 2018, seperti dilansir Kantor Berita Antara.

BPPTKG, melalui akun twitter menyebut berdasarkan pengamatan dari Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, visual Gunung Merapi berkabut, cuaca mendung, dengan suhu udara 25.6 derajat celcius, kelembaban 73 persen RH, pressure 919.8 hpa, dan angin tenang.

Sementara itu, laporan terkini berdasarkan pemantauan BPPTKG pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB terjadi aktivitas kegempaan guguran di Gunung Merapi sebanyak dua kali dengan amplitudo 2 mm, dan durasi 10-14,6 detik.

Berdasarkan data aktivitas vulkanik Merapi tersebut, hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau waspada.

Kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan BPPTKG kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

"Radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk. Masyarakat yang tinggal di KRB lll mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi," demikian imbauan BPPTKG.

Gunung Merapi yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah terakhir meletus tiga kali pada Jumat, 1 Juni 2018 lalu.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat