kievskiy.org

Motor Listrik Karya Anak Bangsa, Jokowi Ingin Gesits Diproduksi Massal Tahun Depan

JAKARTA, (PR).- Sepeda motor listrik buatan dalam negeri, Gesits (Garasindo Electric Scooter ITS), akan diproduksi massal pada Januari 2019. Motor listrik itu sebelumnya telah menjalani riset kurang lebih 10 tahun dari tahun 2007. Risetnya sendiri diprakarsai oleh Institut Teknologi Surabaya.

Rektor ITS Joni Hermana menyebutkan, tugas lembaganya sebagai periset sepeda motor listrik itu kini sudah selesai dan dialihkan ke industri untuk bisa diproduksi massal. Riset yang dilakukan oleh Tim Sistem Kontrol Otomotif ITS itu selesai ketika pembuatan prototipenya rampung tahun 2017 lalu.

“Alhamdulillah kita mendapat kerjasama dari industri sehingga sekarang kita sudah menghasilkan tipe untuk produksi,” tuturnya di Istana Kepresidenan, Rabu 7 November 2018.

Joni Hermana saat itu datang bersama-sama perwakilan industri produsen Gesits, yakni PT Wika Industri dan Konstruksi (PT Wikon) dan PT Gesits Technologies Indo (PT GTI) ke istana untuk audiensi dengan Presiden Joko Widodo. Seusai audiensi, Jokowi juga sempat menjajal motor tersebut di kompleks Istana Merdeka.

Joni menyebutkan, dalam audiensi, Jokowi menginginkan bila sepeda motor listrik itu bisa diluncurkan pada Januari 2019. Jokowi dikatakannya mengarapkan bila Gesits telah menjadi produk siap jual.

Direktur Utama WIKA Tumiyana mengatakan, produksi massal akan dilakukan pada pertengahan Januari 2019. Setelah itu akan dilanjutkan dengan peluncuran perdana. Diproyeksikan Gesits akan diproduksi sebanyak 60 ribu unit selama satu tahun. Jumlahnya bisa diperbesar bila respon pasar bagus.

Tumiyana mengatakan, layanan purna jual motor ini telah dipikirkan sebelumnya. Secara spesifik ia menyebutkan tentang layanan penggantian baterai yang akan bekerjasama dengan SPBU Pertamina. Di sana, pengendara bisa mengganti baterai bila telah habis. Perumpaannya seperti mengganti gas elpiji 3 kg ketika habis dipakai. Baterai untuk Gesits didesain untuk menempuh perjalanan sampai 70 kilometer.

Menurutnya, Wikon berinvestasi penuh dalam produksi massal itu. Nilainya mencapai Rp 180 miliar untuk produksi tahap pertama, yakni 60 unit motor listrik setahun. Ia menjamin, produksi motor listrik itu akan berkelanjutan. 

Bila produksi massal bisa mencapai 50.000 unit, menurutnya, motor tersebut bisa sepenuhnya memakai bahan baku dalam negeri. Saat ini, hanya lampu sen dan lampu depan saja yang masih diimpor. “Nanti klo produksi sudah 50.000, itu sudah on economic scale. Kita bisa one hundred percent (menggunakan bahan baku dalam negeri),” tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat