kievskiy.org

Ki Sunda Harus Selalu Berkontribusi Positif di “Pangumbaraan”

KETUA Umum PB Paguyuban Pasundan M Didi Turmudzi (kiri) melantik pengurus PW Paguyuban Pasundan Bali di Bintang Ballroom, Bintang Bali Resort, Kuta, Badung, Minggu (9/12/2018).*
KETUA Umum PB Paguyuban Pasundan M Didi Turmudzi (kiri) melantik pengurus PW Paguyuban Pasundan Bali di Bintang Ballroom, Bintang Bali Resort, Kuta, Badung, Minggu (9/12/2018).*

DENPASAR, (PR).- Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi mengungkapkan bahwa masyarakat Bali memiliki kultur yang terbuka dan inklusif. “Dengan kultur yang inklusif, masyarakat Bali menganggap yang datang ke Bali adalah keluarga. Hal ini menjadi contoh yang baik bagi bangsa Indonesia dalam merajut kebhinekaan. Saya harapkan warga Jabar dan Sunda khususnya yang berada di Bali dapat menunjukkan karakter terbaiknya, sehingga dapat memberi warna yang kian positif bagi kebhinekaan Indonesia,” ujar Didi Turmudzi pada acara Pelantikan Pengurus Wilayah Paguyuban Pasundan Bali dan Nusa Tenggara Barat oleh Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan di Bintang Ballroom, Bintang Bali Resort, Kuta, Badung, Minggu (9/12/2018). Demikian disampaikan Didi Turmudzi Pada rilis yang diterima “PR”, Senin (10/12/2018), Gubernur Bali I Wayan Koster juga turut dilantik sebagai Dewan Pangaping PW Paguyuban Pasundan Provinsi Bali. Hadir pada acara tersebut Ketua Komisi Yudisial RI Jaja Ahmad Jayus, anggota DPR RI Tb Hasanuddin, Gubernur Jabar periode 2008-2018 Ahmad Heryawan, Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali I Gusti Bagus Alit Putra, Ketua Paguyuban Pasundan Bali Jaka dan NTB Dikdik Kusumandika, dan undangan lainnya. Dalam sambutannya, Gubernur Bali I Wayan Koster memberikan apresiasi kepada warga Jawa Barat, khususnya dari etnis Sunda, yang merantau ke Pulau Bali dan kemudian turut berkontribusi pada kemajuan dan kehidupan masyarakat setempat yang aman dan damai. Urang Sunda, menurut I Wayan Koster, menunjukkan sikap terbuka, santun, serta kreatif dan turut memajukan sosial ekonomi di wilayah Bali. “Saya menyambut positif pelantikan pengurus Paguyuban Pasundan wilayah Bali dan Nusa Tenggara Barat ini. Sunda merupakan bagian dari kebhinekaan di Indonesia. Di Bali sendiri ada banyak paguyuban atau organisasi daerah, kita disini semua menjunjung tinggi kebhinekaan dan tentunya sikap toleransi. Mari kita jaga bersama apa yang telah terjalin dengan baik selama ini, kita harus tetap saling menghormati,” ujar Koster.‬ Lebih jauh disampaikan Koster bahwa ia memiliki pengalaman selama kurang lebih enam tahun hidup di Jawa Barat. “Kebetulan saya berkuliah di Institut Teknologi Bandung sehingga semasa menjadi mahasiswa saya menyelami benar kehidupan dan keseharian warga Jabar dan etnis Sunda khususnya. Saya juga amat terkenang pada sosok pembimbing saya ketika berkuliah yakni Prof Bana Kartasasmita yang saat ini juga menjadi bagian dari sesepuh di Paguyuban Pasundan,” kata Koster lagi. Ia menambahkan sebagai Gubernur Bali, pihaknya wajib melindungi dan memfasilitasi seluruh komponen masyarakat, termasuk warga Bali yang berasal dari wilayah Pasundan. “Jadi, kalau perlu apa-apa, silahkan hubungi kami pasti akan dilayani. Karena tugas kita melayani masyarakat,” ucapnya. Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi mengungkapkan bahwa masyarakat Bali memiliki kultur yang terbuka dan inklusif. “Dengan kultur yang inklusif, masyarakat Bali menganggap yang datang ke Bali adalah keluarga. Hal ini menjadi contoh yang baik bagi bangsa Indonesia dalam merajut kebhinekaan. Saya harapkan warga Jabar dan Sunda khususnya yang berada di Bali dapat menunjukkan karakter terbaiknya, sehingga dapat memberi warna yang kian positif bagi kebhinekaan Indonesia,” ujar Didi Turmudzi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat