kievskiy.org

Debat Perdana Pilpres 2019, Bumikan Gagasan

Pilpres 2019.*/DOK. PR
Pilpres 2019.*/DOK. PR

BANDUNG, (PR).- Debat calon presiden dan wakil presiden Pilpres 2019 akan memberikan kepastian bagi pemilih mengambang atau swing voters untuk menentukan pilihan dalam Pemilihan Umum 2019. Hingga kini, setidaknya 30% pemilih belum ­menentukan pilihan.

”Inilah potensi yang harus diperjuangkan oleh pasangan calon. Kalau pemilih fanatik, (mereka) sudah tidak dapat dipengaruhi oleh apa pun,” kata pengamat politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Idrus Affandi, Selasa 15 Januari 2019.

Menurut dia, agar program yang diusung dapat diterima oleh pemilih mengambang, penyampaiannya haruslah sederhana. Tiap-tiap pasangan Pilpres 2019, kata dia, pasti memiliki tim yang dapat me­nerjemahkan program-program yang ditawarkan dalam pemerintahan lima tahun berikutnya ke dalam bahasa yang ”membumi”.

”Rakyat itu membutuhkan kalimat-kalimat sederhana yang mudah dimengerti. Pasangan calon harus mampu ’membumikan’ istilah-istilah ekonomi yang asing di telinga mereka. Dibuat sederhana saja,” tuturnya.

Jika penyampaian yang sederhana itu sampai ke masyarakat, akan terjadi komunikasi yang intensif. Komunikasi jenis inilah yang akan meningkatkan elektabilitas dalam Pilpres 2019.

Dikatakan Idrus, selama ini, pemilih mengambang masih gamang dengan pilihannya sehingga perlu upaya yang meya­kinkan bagi mereka untuk menentukan pilihan. Dalam debat Pilpres 2019, pemilih dapat menemukan program-program yang mereka harapkan dari pasangan calon.

Ia mengatakan, dua pasangan calon Pilpres 2019 tersebut memiliki potensi besar untuk menyampaikan program-program secara baik. Yang terpenting, keduanya harus mampu membangun retorika penyampaian yang membumi.

Dalam kesempatan itu, Idrus beranggapan bahwa pemilih milenial merupakan kebalikan dari pemilih fanatik. Para pemilih milenial itu tidak dapat dipengaruhi oleh debat sekalipun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat