kievskiy.org

Status Anak Krakatau Turun, Tetap Waspada Ada Letusan Strombolian

FOTO ilustrasi Gunung Anak Krakatau.*/DOK. KABAR BANTEN
FOTO ilustrasi Gunung Anak Krakatau.*/DOK. KABAR BANTEN

SERANG,(PR).- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Anak Krakatau (GAK) dari Level III (Siaga) menjadi level II (Waspada). Penurunan status tersebut terjadi setelah dilakukan pengamatan dan analisis data visual oleh tim pemantau.

Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Hendra Gunawan mengatakan, saat ini Gunung Anak Krakatau mempunyai elevasi tertinggi 156,9 mdpl. Dicirikan oleh karakter erupsi magmatik/freatik berupa erupsi eksplosif/letusan lemah berupa abu atau asap putih uap air.

Secara visual GAK pascaperiode erupsi intensif sejak Juni 2018-9 Januari 2019, masih sesekali mengeluarkan letusan asap putih uap air dengan tinggi kolom asap maksimal mencapai 1.000 meter di atas puncak. “Pengamatan energi tremor cenderung menurun walaupun berfluktuatif serta tidak memperlihatkan indikasi deformasi yang signifikan pada tubuh gunungapi,” ujarnya kepada wartawan Kabar Banten, Dindin Hasanudin, Selasa 26 Maret 2019.

Hendra mengatakan, dengan kondisi saat ini, potensi erupsi yang paling memungkinkan adalah letusan abu-uap air atau strombolian. Hasil pengamatan dan analisis data visual maupun instrumental hingga 25 Maret 2019, tingkat GAK cenderung menurun walaupun berfluktuasi kecil. “Potensi erupsi masih ada namun dengan intensitas yang kecil dibandingkan periode erupsi Desember 2018 dan sebaran material hasil erupsi yang membahayakan hanya tersebar pada radius 2 Kilometer dari kawah aktif GAK,” katanya.

Berdasarkan serangkaian hasil pengamatan itu, kata dia, maka tingkat aktivitas GAK diturunkan dari level III (Siaga) menajdi level II (Waspada) terhitung 25 Maret pukul 12.00. Pada tingkat aktivitas ini, masyarakat/pengunjung/wisatawan tidak berakvitas dalam radius 2 Kilometer dari kawag aktif Gak. “Yaitu dalam pulau Gunung Anak Krakatau,” ucapnya.

Sinyal positif

Menanggapi hal itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengaku banyak bersyukur. Bahkan menurutnya ini menjadi sinyal positif untuk wisatawan yang akan hadir ke Anyer-Cinangka. “Kalau kemarin dengan status siaga III khawatirnya masih tinggi. Dengan status turun mudah-mudahan ini disambut baik oleh wisatawan,” ujarnya saat ditemui di pendopo.

Tatu mengatakan, melihat kawasan itu sepi, selama ini pemda tidak berdiam diri. Semua kegiatan dipusatkan di Anyer-Cinangka seperti MTQ hingga sepeda. Bahkan beberapa rangkaian AKCF pun rencananya akan dimajukan jadwalnya. “Kita adakan even juga selain hotel juga untuk UMKM. Karena kalau enggak ada tamu dagangan sama sekali enggak ada yang beli. Untuk warung rusak terdampak secara berangsur kami perbaiki dari anggaran pemda, karena sebentar lagi lebaran. Jangan sampai momen dekat ini hilang. Karena itu kesempatan mereka untuk dapat profit,” tuturnya.

Sementara, Camat Cinangka Deni Firdaus mengaku bahagia dengan kabar penurunan status tersebut. Harapannya pun sama agar wisatawan segera datang ke Cinangka. “Kami sangat bahagia sekali kalau memang itu, apalagi kalau turun lagi ke level I atau sama sekali tidak ada masalah nantinya ini akan mendongkrak wisatawan yang tadinya trauma. Alhamdulillah sudah diinformasikan kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir bahwa GAK ini sudah turun levelnya,” ujarnya.

Saat ini pun kata Deni, beberapa wisatawan sudah mulai berdatangan ke kawasan tersebut. Bahkan dari laporan yang diterimanya, sudah ada beberapa perhotelan yang dibooking untuk sebelum puasa atau setelah hari raya. “Kami belum bisa hitung karena memang belum banyak yang datang yang jelas dari perwakilan travel suydah banyak yang datang hotel. Sebelum puasa biasanya ramai apalagi sesudah lebaran,” tuturnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat