SERANG, (PR).- Volume sampah di bulan Ramadan diprediksi meningkat sebesar 1-2 persen setiap harinya. Hal itu dikarenakan adanya perubahan pola konsumsi dan kebiasaan masyarakat yang banyak membuat makanan musiman.
Kepala Bidang Pertamanan dan Persampahan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang, Toto Mujiyanto, mengatakan, volume sampah setiap hari memang kerap meningkat. Terlebih di bulan Radaman, peningkatan volume sampah diprediksi mencapai 1-2 persen per harinya. “Terutama sampah rumah tangga,” ujar Toto kepada Dindin Hasanudin dari Kabar Banten, Selasa, 7 Mei 2019.
Toto menuturkan, peningkatan itu terjadi karena adanya perubahan pola konsumsi masyarakat. Selain itu saat bulan puasa tiba, biasanya akan semakin banyak makanan musiman yang dibuat dan dijual oleh masyarakat.
“Itu faktor penambah sampah juga. Kayak makanan musiman (bertambah banyak), jadi volume pasti meningkat,” katanya.
Ada tujuh kecamatan yang paling banyak peningkatan sampahnya
Disinggung soal volume sampah sampai saat ini, kata dia, dalam sehari biasanya ada sekitar 120-130 ton sampah di wilayahnya. Tumpukan sampah tersebut diangkut oleh 60 kendaraan yang dioperasikan oleh dinasnya. “Walau enggak terlalu signifikan tapi tetap ada peningkatan selama ramadan,” ucapnya.
Toto juga menuturkan, wilayah terbesar yang memiliki peningkatan volume sampah ada di tujuh kecamatan yang kini kewenangan pengurusan sampahnya telah dialihkan ke kecamatan. Ke tujuh kecamatan itu diantaranya Cikande, Kibin, Kragilan, Ciruas, dan Kramatwatu.
Selain itu, sampah juga meningkat di wilayah yang memiliki banyak pasar dan perumahan. Terlebih di bulan Ramadan, banyak pasar tumpah yang dibuat oleh warga. Tentu saja kondisi itu menimbulkan banyak sampah liar. “Bisa jadi faktornya juga, sampah liar merajalela,” tuturnya.
Ia mengatakan, walau memasuki bulan suci Ramadan, namun pola angkut sampah tetap dilakukan seperti biasa yakni pada siang hari. Hanya saja, karena volumenya meningkat, jumlah rit yang berangkat pun ditambah.