CILACAP, (PR).- Buaya muara (Crocodylus porosus) sepanjang tiga meter kembali muncul, kali ini menampakkan diri di wilayah hutan mangrove, di daerah Tikungan Buaya di kawasan Segara Anakan, Kampung Laut Cilacap Jawa Tengah. Lokasi tersebut dulu menjadi habitat buaya muara.
Kemunculan kembali buaya sempat dipergoki karyawan Kecamatan dan Puskesmas Kampunglaut saat sedang berdinas. Buaya tersebut terlihat berkeliaran di wilayah Perairan Sapuregel sekitar kawasan hutan Mangrove Kampunglaut, Cilacap, Selasa 21 Mei 2019 sekitar pukul 16.00.
Salah satu karyawan itu sempat mengabadikannya dengan video kamera handphone, dan kemudian dilaporkan ke Camat Kampunglaut, Nurindra dan Satpolair. Mereka sempat terkagum dengan ukuran buaya yang sedang berjemur sekitar kawasan mangrove.
Buaya tersebut muncul di sekitar perairan hutan mangrove, jalan pintas perairan menuju ke Nusakambangan. Orang setempat menamakan lokasi tersebut sebagai daerah Tikungan Buaya.
"Daerah Tikungan Buaya merupakan tempat habitat buaya muara, karena di daerah itu sering ditemukan adanya buaya muara. Hanya saja kemunculannya tidak pasti waktunya, katanya.
"Nah kemarin awal Mei lalu, ditemukan buaya muara yang berkeliaran di sekitar selat Nusakambangan, tepatnya sekitar dermaga Penambangan Batu Kapur, sehingga bisa dipastikan buaya yang muncul itu berasal dari dari daerah Tikungan Buaya," lanjut Nurindra.
Keberadaan buata di wilayah Kampung Laut sempat menggegerkan warga setempat. Pihaknya mengimbau warga di Kampunglaut, terutama warga Desa Ujungalang.
Keberadaan buaya yang cukup besar membuat warga Kampung Laut resah. Banyak yang berhenti sementara untuk melaut. Sebab wilayah perairan menjadi sumber utama ekonomi warga Kampung Laut.
Masih dipantau
Kepala Resort Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Cilacap Endi Suryo mengatakan buaya tersebut diduga kuat merupakan buaya yang sama di sekitar muara Teluk Penyu, beberapa waktu lalu.
"Kelihatannya sama dengan yang sebelumnya karena yang terlihat hanya satu ekor," jelasnya
Endi mengatakan, pihaknya dan Satpolair masih akan memantau pergerakan buaya tersebut terlebih dahulu untuk menentukan penanganan lebih lanjut.