BOGOR, (PR).- Dalam setiap tim biasanya akan kelihatan karakter asli seseorang. Apakah dia egois, merasa lebih pintar dari yang lain, pelit, atau menghargai semua anggota tim. Hal itu tidak dapat dibuat-buat.
Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana menyampaikan itu saat Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan sekitar 60 peserta Pendidikan dan Latihan Pimpinan (Diklatpim) III Angkatan XX dan XXI di Pusat Pendidikan dan Latihan Sumber Daya Manusia (Pusdiklat SDM) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bogor pada Senin, 15 Juli 2019. Acara itu dibuka Kapusdiklat Novia Widyaningtyas.
"Saya biasanya jarang hadir di kelas untuk mengawali pelajaran seperti ini. Karena yang akan bicara adalah pakar Komunikasi Bapak Dr Aqua Dwipayana sehingga saya sengaja datang ke sini. Saya minta ke semua peserta Diklatpim III untuk menyimak yang disampaikan beliau karena saya yakin sangat bermanfaat buat kita semua," ungkap Novia.
Aqua melanjutkan untuk kesuksesan seluruh tim maka kelancaran dalam berkomunikasi sangat penting. Hal ini mutlak dan tidak bisa ditawar-tawar. "Orang yang komunikasinya bagus biasanya sukses saat berada di tim. Dia tahu apa yang akan dikomunikasikan dan kapan mengkomunikasikannya," ujar Dr Aqua. Untuk itu mantan wartawan Harian Jawa Pos dan Bisnis Indonesia ini menyarankan agar semua yang hadir belajar dan mendalami komunikasi. Harapannya dengan melakukan itu semuanya jadi lancar.
Menurut Dr Aqua untuk mendalami komunikasi mereka tidak harus belajar Ilmu Komunikasi secara linear seperti dirinya. Cukup dengan ketekunan, keseriusan, kesungguhan dan hati yang bersih.
Pendidikan Dr Aqua mulai dari S1 hingga S3 adalah Ilmu Komunikasi. Selama puluhan tahun pria kelahiran 23 Januari 1970 ini mendalami Ilmu Komunikasi baik formal maupun informal.
Sempat 'Tegang'
Penggemar silaturahim ini mengatakan meski dirinya secara formal telah mencapai pendidikan tertinggi di bidang Ilmu Komunikasi namun masih terus belajar komunikasi sama semua orang yang diajaknya ngobrol. Aktivitas itu dilakukan setiap hari tanpa melihat latar belakang lawan bicaranya.