kievskiy.org

Fadjroel Rachman, Aktivis Antikorupsi Memenuhi Panggilan Presiden

AKTIVIS antikorupsi Fadjroel Rachman. Ia termasuk yang dipanggil Presiden Jokowi, Senin 21 Oktober 2019.*/ ANTARA
AKTIVIS antikorupsi Fadjroel Rachman. Ia termasuk yang dipanggil Presiden Jokowi, Senin 21 Oktober 2019.*/ ANTARA

JAKARTA, (PR).- Presiden Jokowi memanggil sejumlah nama untuk kabinetnya.   Di antara mereka yang dipanggil Presiden, Senin 21 Oktober 2019 adalah Fadjroel Rachman. Seperti yang lainnya ia juga mengenakan kemeja putih.

Meski begitu, sejauh ini belum diketahui jabatan menteri yang akan ditempati oleh Fadjroel Rachman karena diperkirakan susunan lengkap kabinet pemerintahan akan diumumkan secara resmi oleh Presiden Jokowi pada Rabu 23 Oktober 2019.

Laporan laman Antara menyebutkan, usai melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman menyampaikan bahwa dirinya bersama Presiden lebih banyak mendiskusikan pidato pelantikan yang disampaikan Presiden Jokowi kemarin, terutama mengenai poin-poin penting dalam pidato tersebut.

"Karena selama ini saya aktif sebagai Komisaris Utama di PT Adhi Karya (Persero) Tbk. yang berurusan dengan infrastruktur, termasuk yang terakhir yakni LRT Jabodebek sehingga saya paham betul lima action point terakhir yang disampaikan oleh Presiden Jokowi," katanya di Jakarta, Senin 21 Oktober 2019.

Lima poin aksi dalam pidato pelantikan Presiden Jokowi, antara lain terkait sumber daya manusia, kemudian infrastruktur, debirokratisasi, deregulasi, dan terakhir transformasi ekonomi.

Menurut Fadjroel, kalauini bisa dijalankan menjadi satu pekerjaan besar bersama selama lima tahun mendatang, akan membuat pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin memberikan sebuah warisan sangat besar bagi Republik Indonesia ini.

Fadjroel Rachman merupakan pengamat sekaligus aktivis kelahiran Banjarmasin, 17 Januari 1964. Fadjroel meraih gelar Sarjana Muda Jurusan Kimia dari Institut Teknologi Bandung, dan S1 Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Kemudian dia juga meraih S2 Hukum Ekonomi dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dan S3 Komunikasi Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik  Universitas Indonesia.

Ia juga adalah salah satu aktivis yang turun ke jalan pada tahun 1998 menuntut Presiden Soeharto lengser.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat