kievskiy.org

Antisipasi Banjir, Pengelola Tol Diminta Siapkan Pompa Air

Tol Cikampek terendam banjir.*
Tol Cikampek terendam banjir.* /JASA MARGA

PIKIRAN RAKYAT - Banjir yang terjadi di malam pergantian tahun 2020 tidak hanya menggenangi pemukiman. Banjir juga terpantau menyerang sejumlah ruas jalan tol, salah satunya tol Cipali KM 136.

Anggota DPR RI Komisi V Ahmad Syaikhu menilai perlunya sejumlah upaya mengingat musim hujan baru dimulai.

Kepada wartawan Senin 1 Januari 2020, Politisi PKS itu memberikan tiga rekomendasi kepada PT Lintas Marga Sedaya (LMS) sebagai pengelola jalan tol.

Menurut Ahmad Syaikhu, penyebab utama terjadinya banjir karena curah hujan yang tinggi. Memasuki musim penghujan tahun ini, potensi kembali terjadinya banjir sangat besar.

Baca Juga: Indonesia Waspada Banjir, BNPB dan Pemda Diminta Siapkan Posko

"Ini baru memasuki musim penghujan. Artinya, potensi terjadinya banjir lagi di ruas tol akan sangat besar. Pihak LMS harus segera melakukan tiga hal," kata Syaikhu yang berasal dari Dapil VII Jawa Barat yang meliputi Kab. Bekasi, Karawang dan Purwakarta itu.

Langkah pertama, kata Syaikhu, perlunya Petugas khusus cepat tanggap dari pengelola tol jika mengalami curah hujan yang tidak normal. Mereka hendaknya dibekali dengan peralatan semacam pompa dan lainnya guna menghilangkan genangan air dengan cepat. Kedua, antisipasi kemacetan dengan pembatasan intensitas kendaraan masuk tol

"Dan ketiga, amdal juga harus memperhatikan drainase akibat pengalihan tata guna lahan dan ruang. Dengan melakukan tiga hal ini, insya Allah persoalan banjir di Tol Cipali akan bisa teratasi," ucap Syaikhu.

Baca Juga: Banjir Melanda Beberapa Wilayah Indonesia, Jokowi Intruksikan Gerak Cepat Penanganan

Seperti diketahui, banjir terjadi pada Selasa 31 Desember 2019 yang mengakibatkan ruas jalan KM 136 arah Jakarta dan Bandung atau sekitar wilayah Cikedung, Indramayu tergenang air dengan ketinggian 15-20 cm dan panjang sekitar 200 meter. Selain  akibat dari curah hujan yang cukup tinggi, genangan ini diduga berasal dari kiriman air dari luar jalan tol.

Genangan air terjadi sejak pukul 17.00 WIB, melalui lajur 2 atau lajur tengah. LMS berkilah sudah membangun drainase sesuai dengan Detailed Engineering Design (DED) yang telah disetujui oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berdasarkan kondisi setempat pada saat itu dan menjamin semua air di sepanjang ruas tol selalu dipelihara secara rutin baik pembersihan maupun perbaikan yang diperlukan.

Sistem drainase yang ada di jalan tol  hanya berfungsi sebagai saluran untuk menampung dan mengalirkan air hujan dan air yang berasal dari permukaan badan jalan tol. Jadi tidak berfungsi untuk menampung air akibat adanya perubahan tata guna lahan dan tata ruang sekitar jalan tol.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat