kievskiy.org

Kunjungi Abu Dhabi, Presiden Jokowi Punya Permintaan Khusus untuk Putra Mahkota

Presiden Joko Widodo akan menandatangani kesepakatan energi dan perdagangan senilai 18,8 miliar USD pada kunjungannya ke Abu Dhabi pekan depan.
Presiden Joko Widodo akan menandatangani kesepakatan energi dan perdagangan senilai 18,8 miliar USD pada kunjungannya ke Abu Dhabi pekan depan. /Tangkapan Layar

PIKIRAN RAKYAT = Presiden Joko Widodo meminta Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed untuk menjadi Dewan Pengarah dalam proyek pembangunan ibu kota negara yang baru di Kalimantan Timur. Permintaan itu dinyatakannya dalam lawatan ke Abu Dhabi, Senin 13 Januari 2020.

Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengklaim, Mohammed menyambut positif tawaran tersebut. Namun demikian, Fadjroel masih belum mengetahui struktur organisasi dari dewan pengarah ibu kota ini akan seperti apa. Ia hanya mengatakan persoalan tersebut akan disampaikan kemudian.

"Pak Jokowi selalu ingin melibatkan kerjasama. Di dalam negeri, secara politik secara ekonomi. Di luar negeri juga seperti itu. Jadi, siapapun pihak yang mau bekerjasama pasti akan diterima dengan hati terbuka, dengan tangan terbuka," katanya mengenai keterlibatan putra mahkota dari Abu Dhabi itu dalam pembangunan ibu kota negara baru, Senin 13 Januari 2020.

Baca Juga: Dianggap Diskriminatif, Komnas HAM Kritik Imbauan Wali Kota Depok untuk Razia LGBT

Ia menambahkan, selama ada beberapa negara yang berminat ikut investasi dalam membangun ibu kota negara baru. Negara seperti Korea Selatan, Cina, Jepang sampai AS diklaimnya mengajukan tawaran masing-masing mengenai investasi dalam pembangunan ibu kota negara baru.

Ia mencontohkan, pemerintahan Korea Selatan beberapa waktu lalu menjelaskan mengenai pembangunan Busan sebagai smart city. Kemudian Jepang menawarkan hal serupa melalui teknologi kendaraan otomatis serta transportasi publik.

"Cina, Amerika juga mengawarkan apa yang menjadi high tech di dalam kelebihan dari negara-negara tersebut. Jadi, Pak Jokowi ingin menjadikan ibukota baru di Kaltim nanti menjadi simpul dari semua yang menjadi kelebihan-kelebihan atau keunggulan-keunggulan dari negara-negara di dunia. Baik dalam high tech, ilmu pengetahuan, investasi, konservasi hutan dan lain-lain," katanya.

Baca Juga: Awali Musim 2020, Michelin Perkenalkan Ban Baru untuk MotoGP

Fadjroel mengatakan, terkait tawaran kepada Mohammed sebagai Dewan Pengarah, putra mahkota itu dinilainya positif melihat konsep yang diajukan oleh Jokowi mengenai pembangunan ibu kota negara baru.

"Beliau sangat positif melihat rencana pemerintah Indonesia membangun ibukota baru dengan konsep yang ditawarkan oleh Pak Jokowi sebagai kota yang berkelanjutan, bukan sekadar smart city, yang akan berusia seribu tahun yang akan datang," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat