PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serius melakukan pencegahan agar Jakarta tidak tenggelam. Salah satu upayanya adalah melalui penyediaan air minum perpipaan untuk mengurangi ekstraksi air tanah.
Hal ini diwujudkan dengan dana investasi awal sebesar Rp2,1 Triliun yang dikucurkan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) kepada Pemprov DKI untuk pembangunan SPAM (sistem penyediaan air minum) dari.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang menerima langsung dana investasi senilai Rp2.1 triliun itu mengatakan dapat membantu mempercepat pembangunan SPAM di Ibu Kota.
Anies berharap, pembangunan pipanisasi ini dapat menyelamatkan Jakarta dari kondisi penurunan permukaan tanah yang menjadi perhatian dunia.
Anies Baswedan meyakini, melalui kerja sama ini pelayanan pipanisasi dicapai dapat tercapai 100 persen sebelum tahun 2030.
"Ini nanti bisa selesai segera sehingga harapannya kita bisa melayani 100 persen Insyaallah sebelum 2030," tuturnya.
Direktur Utama PD PAM Jaya, Priyatno B Hernowo mengatakan, layanan perpipaan air bersih di DKI Jakarta saat ini masih mencapai 65 persen dimana angka ini tercatat hingga Juli 2020.