kievskiy.org

Anies Baswedan Tolak Undangan Deklarasi Presiden 2024, Syarief: Tak Boleh Ada Deklarasi Pejabat Nanti Dicopot Ada Undang-undangnya

GUBERNUR Anies Baswedan tampak memantau lokasi Pintu Air Manggarai yang mencapai status Siaga II di banjir Jakarta hari ini./
GUBERNUR Anies Baswedan tampak memantau lokasi Pintu Air Manggarai yang mencapai status Siaga II di banjir Jakarta hari ini./ /Instagram.com/@aniesbaswedan Instagram.com/@aniesbaswedan

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menolak undangan dari acara sebuah organisasi masyarakat untuk mendeklarasikan dirinya maju menjadi calon presiden 2024

Acara tersebut diprakarsai Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) dalam acara "Anies For President 2024."

"Pak Anies belum mau, karena urus Jakarta Raya dan saya dengar langsung (saat, red) bertemu gubernur.

Baca Juga: Terjadi Kecelakaan di Jalan Layang Tol Pesing, Satu Orang Meninggal

Saya langsung kontak beliau dan bicara di Hotel Bidakara di pernikahan anak Haji Lulung," ujar Ketua GPMI DKI Jakarta Raya Syarief Hidayatulloh di Jakarta, Minggu 16 Februari 2020.

Syarief bersikeras isi undangan deklarasi yang dia gelar, masih sesuai dengan konteks acara, yang diharapkannya untuk mengawal kinerja Anies dan Presiden Joko Widodo hingga masa jabatan usai.

Baca Juga: Virus Corona di Kapal Pesiar Diamond Princess Bertambah, 70 Kasus Baru Dikonfirmasi

Padahal, acara yang digelar secara resmi pada saat itu adalah pelantikan dan peresmian sekretariat Brigade GPMI yang terletak di Jalan Inspeksi Kali Mookevat, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat.

Namun saat meresmikan bangunan sekretariat GPMI, Syarief menyebut bangunan tersebut ditujukan untuk mengantar Anies menjadi presiden.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat