kievskiy.org

Pemberhentian Ratusan Tenaga Honorer di Eijkman Dicap Sebagai Konsekuensi, PDIP Dinilai Tak Bisa Tahan Ambisi

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. /Tangkapan layar YouTube/Pemprov Bali

PIKIRAN RAKYAT - PDIP dinilai tidak bisa menahan ambisi untuk menguasai BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dengan pernyataan yang diberikan oleh Megawati Soekarnoputri.

Pernyataan tersebut terkait dengan pemberhentian ratusan tenaga honorer yang telah lama bekerja di Lembaga Eijkman.

Ratusan tenaga honorer tersebut diberhentikan dari tugasnya mengingat Lembaga Eijkman saat ini telah dilebur ke BRIN.

Banyak pihak yang mempertanyakan keputusan tersebut mengingat ratusan tenaga honorer itu telah mengabdi tidak hanya setahun atau dua tahun, tetapi dalam waktu yang cukup lama.

Baca Juga: Sri Mulyani Singgung Jokowi yang Sering Main dengan Cucu: Masa Pura-pura Sibuk Gitu

Beberapa waktu yang lalu, ketua PDIP, Megawati Soekarnoputri menilai jika pemberhentian ratusan tenaga honorer tersebut merupakan konsekuensi dari ketentuan yang ada dalam perundang-undangan.

Menanggapi pernyataan Megawati, pengamat politik, Rocky Gerung berujar jika PDIP tidak bisa menahan ambisi untuk memiliki kekuasaan di segala aspek.

"Itu langsung terlihat bahwa ambisi itu enggak bisa mereka tahan," kata Rocky Gerung dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube miliknya.

Baca Juga: Jakarta Dinilai Lebih Buruk di Bawah Pimpinan Anies Baswedan daripada Ahok, Politisi Ungkit Kekalahan PDIP

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat