kievskiy.org

Kasus DBD Melonjak, Fogging Dilakukan Puluhan Titik di Sleman

ILUSTRASI fogging untuk mencegah DBD.*
ILUSTRASI fogging untuk mencegah DBD.* /AGUS KUSNADI/KP

PIKIRAN RAKYAT – Kasus Demam  Berdarah Dengue (DBD) masih jadi perhatian pemerintah Kabupaten Sleman.

Untuk mengurangi dampak persebaran kasus DBD, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman telah melakukan upaya fogging.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo di Sleman, Kamis, 12 Maret 2020 menuturkan, fogging dilakukan karena sudah ada beberapa fokus penularan di wilayah Sleman.

Baca Juga: Warga Sekitar Sesar Citarik Diimbau Bangun Rumah Tahan Gempa

Dan fogging terbanyak berada di kecamatan Sleman sesuai dengan jumlah kasusnya. Adapun sebaran kasus DBD di Sleman telah mengalami pergeseran.

Hingga awal Maret ini total ada 160 pasien DBD, di mana terbanyak berada di Kecamatan Sleman, Ngaglik dan Prambanan.

Tahun sebelumnya, kasus DBD paling tinggi berada di Kecamatan Depok, diikuti Ngaglik dan Mlati.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Stretch Marks dengan Menggunakan Minyak Zaitun

"Untuk tahun ini kurang lebih sudah 30 titik fokus yang difogging. Tidak hanya di kecematan Sleman, tapi juga di Ngaglik, Prambanan, Depok, Kalasan, Mlati maupun gamping," ujarnya.

Namun demikian, masyarakat tidak bisa menggantungkan pemberantasan nyamuk hanya dengan bantuan fogging dari pemerintah.

Fogging sendiri adalah langkah terakhir jika dalam suatu wilayah ada kasus dan terjadi perluasan kasus.

Baca Juga: Simak 6 Pasangan Zodiak yang Paling Cocok, Selamat untuk Aquarius dan Capricorn

Fogging dilaksanakan sesuai indikasi dan beberapa pertimbangan, karena ada dampak negatif yang mengikutinya yakni biaya mahal, dapat merusak ekosistem dan hanya membunuh nyamuk dewasa, selain itu fogging hanya bisa dilaksanakan pada pagi hari.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat