PIKIRAN RAKYAT - Di tengah kekhawatiran masyarakat terhadap penyebaran corona, penyebaran kabar bohong atau hoaks juga masif di kalangan masyarakat.
Kabar hoaks tentang corona yang masif beredar di kalangan masyarakat semakin memicu kepanikan dan menyesatkan.
Baca Juga: Corona Naik Signifikan di Jawa Tengah, Ada 1.005 ODP, 69 PDP, dan 6 Positif
Kementerian Komunikasi dan Informatika mengidentifikasi 242 konten hoaks dan misinformasi yang berkaitan dengan virus corona di dunia maya.
Menteri Kominfo Johnny G Plate dalam keterangan pers, dikutip Rabu 18 Maret 2020, menyatakan tindakan menyebarkan isu yang tidak benar saat Indonesia dilanda pandemi virus corona bisa menyebabkan masyarakat panik dan takut.
Baca Juga: Malaysia Lockdown karena Corona, Tangguhkan Sementara Salat Jumat Berjamaah
"Hal ini merugikan bangsa dan negara. Dan pelaku juga tidak menjawab panggilan Ibu Pertiwi yang membutuhkan pertolongan," kata Johnny.
Data kementerian per 17 Maret, 242 hoaks dan misinformasi yang terjaring didapatkan dari media sosial dan platform pesan instan.
Salah satu misinformation (hoaks/kabar bohong) yang terbaru menyebutkan "Menteri Nadiem positif virus corona" ditambah dengan narasi menteri kabinet Jokowi yang terkena COVID-19.