kievskiy.org

Polri Sepakat Lakukan Pemetaan terhadap Masjid demi Cegah Radikalisme

Ilutrasi.  Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Inafis membawa sejumlah barang bukti saat penggeledahan rumah terduga teroris RF di Jalan Suryalaya Tengah, Gang III, Kelurahan Cijagra, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Rabu, 16 Oktober 2019.
Ilutrasi. Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Inafis membawa sejumlah barang bukti saat penggeledahan rumah terduga teroris RF di Jalan Suryalaya Tengah, Gang III, Kelurahan Cijagra, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Rabu, 16 Oktober 2019. /Pikiran Rakyat/Armin Abdul Jabbar

PIKIRAN RAKYAT - Brigjen Pol. Umar Effendi mengungkapkan sejumlah cara yang diterapkan Polri dalam upaya menangkal paham ekstremisme dan radikalisme.

Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara di acara Optimilisasi Islam Wasathiyah dalam Mencegah Ekstremisme dan Terorisme yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Rabu, 26 Januari 2022.

Brigjen Pol. Umar Effendi menjadi pembicara untuk menggantikan Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang berhalangan hadir.

Umar Effendi mengatakan, perkembangan paham ekstremisme dan radikalisme di Indonesia tidak lepas dari perkembangan situasi di global dan regional.

Baca Juga: Bahaya Konflik di Maluku Meluas, Bupati Berpesan untuk Pihak yang Punya Ikatan Darah

"Salah satunya kondisi di Afghanistan di mana kemenangan Taliban dianggap sebagai kemenangan umat Islam yang secara langsung maupun tidak, berpotensi menimbulkan simpati dari kelompok radikal termasuk di Indonesia," katanya.

Umar melaporkan, sepanjang tahun 2021, Polri telah mengamankan 392 orang terduga teroris yang terlibat dalam 26 kasus tindak pidana ekstremisme dan terorisme di berbagai wilayah di Indonesia.

"Jadi kalau itu dijadikan pasukan, sudah bisa untuk 4 kompi. Ini sangat berbahaya. Bayangkan, satu kompi saja sudah maut apalagi empat," katanya.

Baca Juga: Jokowi Disebut Lakukan KKN Terang-terangan, Gibran dan Bobby Nasution Disinggung

Metode yang paling banyak diterapkan kelompok teroris dalam menyebarkan pahamnya adalah melalui media elektronik, kata Umar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat