PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyebutkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tidak perlu ditutup meskipun ada temuan kasus Covid-19 di sekolah.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia menuturkan penutupan sekolah sangat tergantung dengan jumlah penularan Covid-19.
"Kalau cuman risiko satu kelas, mungkin saja puskesmas memberikan rekomendasi untuk tidak perlu sampai menutup seluruh proses pembelajaran," katanya saat dihubungi wartawan, Kamis, 27 Januari 2022.
Dwi menjelaskan pihaknya juga mempertimbangkan analisis para ahli epidemiologi dan situasi tempatnya.
Baca Juga: Turki Siap Jadi Tuan Rumah untuk Mediasi Rusia-Ukraina, Erdogan Undang Dua Pemimpin Negara
"Kalau misalnya kasusnya berkelompok kemungkinan memang proses penularannya misalnya pada aktivitas bukan aktivitas belajarnya yang mungkin aktivitas belajarnya tidak terpengaruh," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyebutkan kapasitas PTM (Pembelajaran Tatap Muka) bisa dikurangi menjadi 50 persen apabila PPKM naik menjadi level 3.
"Itu kita evlauasi, ketentuannya kalau di level 3 baru 50 persen," ujarnya.
Baca Juga: Gaga Muhammad Divonis 4,5 Tahun karena Tak Tunjukkan Rasa Bersalah, Ibunda: Dia Masih Anak-anak