kievskiy.org

Mahfud MD: TNI di Papua Sekarang Bersifat Defensif ketimbang Ofensif Hadapi OPM

Prajurit TNI menggotong jenazah Prajurit TNI AD Sertu Anumerta Mochamad Rizal Maulana Arifin saat upacara militer pemakaman di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2022). Upacara pemakaman Prajurit TNI AD Sertu Anumerta Rizal Maulana Arifin yang gugur akibat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman sekaligus pemberian kenaikan pangkat penghormatan
Prajurit TNI menggotong jenazah Prajurit TNI AD Sertu Anumerta Mochamad Rizal Maulana Arifin saat upacara militer pemakaman di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2022). Upacara pemakaman Prajurit TNI AD Sertu Anumerta Rizal Maulana Arifin yang gugur akibat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman sekaligus pemberian kenaikan pangkat penghormatan /NOVRIAN ARBI ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD turut memberikan tanggapan terkait penyerangan oleh TPNPB-OPM yang menargetkan pos militer di Kabupaten Puncak, Papua, beberapa waktu lalu.

Mahfud mengatakan bahwa aparat yang yang bertugas di Papua kini lebih cenderung menggunakan cara defensif ketimbang menyerang.

Menurutnya, hal itu adalah karena adanya perubahan gaya gerak atau pendekatan militer di Papua.

"Tetapi memang itu merupakan perubahan situasi baru di dalam pendekatan baru. Sekarang TNI itu bersifat defensif tidak ofensif," kata Mahfud MD sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube Kemenko Polhukam pada Jumat, 28 Januari 2022.

Baca Juga: Hasil Cek Kandungan Aurel Hermansyah Terungkap, Dokter Tiba-tiba Larang Istri Atta Melahirkan Cepat, Ada Apa?

Pendekatan baru ini, kata Mahfud, membuat TPNPB-OPM maupun kelompok separatis lainnya menargetkan TNI/Polri hingga saat ini belum ada masyarakat yang menjadi korban.

Sasarannya memang kalau enggak ke TNI ya ke Polri, ke aparat. Nah ini dulu, masyarakat sipil, warga sipil harus dijaga dulu keselamatannya," tutur Mahfud MD.

Mahfud MD mengatakan bahwa dirinya sudah mendapatkan laporan dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk gegas melakkan evaluasi guna lebih mematangkan pendekatan dengan gaya baru tersebut.

"Nah, sekarang bagaimana cara intensif dengan pendekatan baru itulah yang menurut pak Panglima tadi akan segera dievaluasi dan disempurnakan," kata Mahfud MD.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat