kievskiy.org

Novel Bamukmin Ditertawakan Islah Bahrawi Usai Sebut Laskar Siap Hadapi OPM di Papua

Ilustrasi penyergapan teroris KKB Papua.
Ilustrasi penyergapan teroris KKB Papua. /Pikiran Rakyat/Tommi Andryandy Pikiran Rakyat/Tommi Andryandy

PIKIRAN RAKYAT - Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin, mengaku siap jika diberi tugas untuk menghadapi Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau yang kini disebut teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) oleh pemerintah. Novel Bamukmin mengatakan, mereka telah menyebar teror nyata bahkan hingga memakan korban jiwa.

Hal itu disampaikan Novel Bamukmin saat mengkritik Densus 88. Novel Bamukmin menilai, Densus 88 kerap pandang bulu dalam menangani teroris sehingga ucapan dari anggota DPR, Fadli Zon, yang menyarankan Densus 88 dibubarkan, dinilai masuk akal.

"Boleh juga keberadaan Densus 88 ini dilanjutkan asal, dengan catatan, betul-betul menjalankan fungsinya untuk menangani teror tanpa pandang bulu," sebut Novel Bamukmin dalam acara talk show yang ditayangkan kanal Youtube tvOneNews pada 12 Oktober 2021.

Indonesia, kata Novel, saat ini dirongrong oleh pemberontak di Papua yang mana seharusnya ditangani Densus 88.

Baca Juga: Berani 'Singkirkan' Lesti Kejora, Seorang Pria Nyatakan Cinta pada Rizky Billar

Selama ini, katanya, Densus 88 masih pandang bulu karena jika pelaku teror dari kalangan umat Islam, maka akan cepat ditindak. Sementara jika bukan dari kalangan umat Islam, penanganannya dinilai lamban.

"Ada OPM yang selama ini sudah jelas memakan korban dari TNI, Polri, itu jelas di depan mata. Kalau (Densus 88) bukan Islamofobia, kenapa tidak memerangi mereka? Apa yang mereka takutkan di sana?" sebut Novel Bamukmin.

"Anggaran sudah besar, senjata sudah lengkap, kalau Densus 88 gak mampu untuk memerangi, serahkan saja kepada kami. Laskar-laskar banyak. Kita akan bisa berantas itu OPM," ucap Novel Bamukmin lagi.

Baca Juga: MUI Angkat Bicara Soal Kisruh Rizky Billar dan Lesti Kejora, Ancaman Penjara Terbantahkan?

Pernyataan Novel Bamukmin itu kemudian ditertawakan oleh Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia yang juga menjadi pembicara di talk show itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat