kievskiy.org

Densus 88 Dituding Islamofobia, Fadli Zon: Umat Islam yang Sangat Moderat Sering Jadi Sasaran

Ilustrasi Tim Densus 88.
Ilustrasi Tim Densus 88. /Antara Antara


PIKIRAN RAKYAT - Komisi I DPR RI Fadli Zon baru-baru ini membuat narasi Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dibubarkan. Ia menyebut pembubaran Densus 88 itu karena berangkat dari Islamofobia.

Fadli menyebutkan rakyat Indonesia terutama umat Islam sering menjadi sasaran kampanye Islamofobia, padahal sangat moderat.

"Rakyat Indonesia ini apalagi umat Islam seringkali menjadi sasaran dari kampanye Islamofobia adalah masyarakat yang sangat moderat," ujarnya dalam sebuah acara talk show, dikutip dari YouTube tvONews, Rabu, 13 Oktober 2021.

Baca Juga: Gagal Lagi! Mama Rosa Ikut Dibawa Kabur Iqbal, Nasib Ibunda Al Mengkhawatirkan, Ikatan Cinta 13 Oktober 2021

Dia menyebut dari tahun 1945 sampai 2002 tidak ada bom bunuh diri di Indonesia, meski ada kejadian sesekali.

"Bahkan ketika melawan Belanda kita tidak ada bom bunuh diri. Jadi kalau dilihat, narasi ini baru dimulai tahun 2001," kata Fadli Zon.

Menurutnya, jika ingin Indonesia mendapatkan investasi atau turis maka harus ada keterbukaan bahwa negara aman.

"Jangan ditakut-takuti oleh terorisme, jadi apa betul mereka itu adalah teroris yang sebenarnya apa mereka ini diprovokasi untuk menjadi teroris," ungkapnya.

Baca Juga: Fadli Zon Ungkap Alasan Ngotot Densus 88 Dibubarkan: Umat Islam Sering Jadi Sasaran Padahal Sangat Moderat

"Ada juga dalam istilah planted agent, jadi agen-agen yang ditanam di kelompok teroris sebetulnya merekalah yang menggerakkan. Mereka biasanya yang merekrut dan membiayai," kata Fadli Zon.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat