kievskiy.org

Hari Kartini 2020, Retno Marsudi Bangga Perempuan Mayoritas Garda Terdepan Covid-19

POTRET Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
POTRET Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. //Instagram/retno_marsudi /Instagram/retno_marsudi

PIKIRAN RAKYAT – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaku punya jurus-jurus khusus sebagai salah satu Kartini di Kabinet Indonesia Maju, agar seluruh kebijakan luar negeri Indonesia bisa terimplementasikan dengan baik.

Hal itu terungkap dalam wawancara khusus Antara dengan Retno Marsudi menyambut Hari Kartini 2020, yang diperingati 21 April 2020.

Menurut Retno, perempuan dapat berandil peran di tengah pandemik COVID-19.

Baca Juga: 2 Anak Sumbang Celengan untuk Tim Medis, Ganjar Pranowo: Dia Jualan Hasilnya Ditabung

Ia berkata, perempuan perlu terus diberdayakan, termasuk di tengah pandemik.

Sekitar 70 persen tenaga medis seluruh dunia adalah perempuan. Artinya perempuan berada di garda terdepan dalam penanganan pasien.

Di Indonesia jumlah UMKM yang dikelola atau dimiliki oleh perempuan jumlahnya lebih 60 persen. Dan yang menarik adalah 60 persen UMKM Indonesia yang memproduksi hand sanitizer atau penyanitasi tangan hazmat, dan masker dimiliki perempuan.

“Di sinilah saya selalu bangga mengatakan bahwa perempuan dapat menjadi bagian dari penyelesaian masalah atau part of the solution,” katanya.

Baca Juga: Beberkan Kesehariannya yang Tak Seperti di Atas Panggung, Ari Lasso: Bersiaplah Kecewa

Tetapi ia juga ingin memastikan bahwa hak-hak perempuan juga harus terus mendapatkan perlindungan dan tidak mengalami diskriminasi, baik dari akses pelayanan kesehatan, akses keuangan, dan lain-lain.

“Saya mendengar adanya informasi meningkatnya kasus KDRT selama pandemik. Hal ini harus dihentikan!” tegasnya.

Mulanya, Retno Marsudi berkomentar tentang tantangan menjabbat Menteri Luar Negeri (perempuan) di tengah pandemi global Covid-19.

Baca Juga: Usai 43 Santri Malaysia Positif COVID-19, Pelacakan di Ponpes Al-Fatah Magetan Dilakukan

“ Alhamdullillah dengan tim yang solid, kita akan terus memaksimalkan ikhtiar agar Indonesia dapat tangani COVID-19. Tantangan besar tapi dengan teamwork yang kuat insyaAllah tantangan tersebut dapat kita tangani,” katanya.

Menurut dia, terdapat perbedaan yang signifikan dalam menjalankan tugas sebagai menteri dalam kondisi darurat Corona.

Terutama dalam fokus dari diplomasi kita tentunya mengalami penyesuaian, yaitu untuk penanganan COVID-19 dan meningkatkan perlindungan WNI di luar negeri.

“Komunikasi antara para Menlu justru lebih intensif, walaupun kita tidak dapat berjumpa. Hampir setiap hari kita melakukan komunikasi baik secara bilateral maupun berkelompok,” ujarnya.

 Baca Juga: Puskesmas di Selatan Kab. Sukabumi Dapat Pasokan Alat Pelindung Diri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat