kievskiy.org

Fenomena Air Sungai Berbusa Hebohkan Warga Gowa, FKH Sulsel Beberkan Penyebabnya

Ilustrasi. Fenomena air berbusa di Gowa.
Ilustrasi. Fenomena air berbusa di Gowa. /pixabay/165106 pixabay/165106

Pikiran Rakyat – Fenomena air sungai berbusa hebohkan sejumlah warga di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Peristiwa itu terjadi Kampung Beru, Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe.

Fenomena air sungai berbusa menurut Ketua Forum Komunitas Hijau (FKH) Sulsel Muh Yusran bukanlah fenomena alam, tetapi lebih kepada faktor curah hujan tinggi yang mengakibatkan air dari lembah jatuh ke badan hingga ke aliran sungai.

"Kejadian itu terjadi sejak kemarin Rabu, 9 Februari, dan kami bersama rekan-rekan akademisi lainnya turun melihatnya. Fenomena itu bukan pertama kali di Indonesia, di daerah Jawa pernah terjadi juga," ujarnya.

Yusran menjelaskan, fenomena air sungai berbusa bukanlah hal yang aneh, fenomena itu bisa terjadi karena siklus alami turunnya air hujan dari langit.

Baca Juga: Intip Potret Kemewahan Kamar Baby A yang Buat Aurel Hermansyah Berdecak Kagum: Ini Mahal

Kemudian mengalirlah air di lembah-lembah pada ukurannya, lalu arus itu membawa buih-buih yang mengambang.

Adapun busa putih seperti air sabun tersebut disebabkan oleh aliran cepat air sungai dari gunung yang membawa air ke lembah dan menyentuh batu.

“Kondisi itu kami sebut sebagai fenomena dari karakteristik alur atau curah air ke sungai. Dalam kajian FKH, air berbusa itu adalah hasil pola hubungan hujan, limpasan yang terjadi berdasarkan variasi curah hujan dari hulu DAS Jeneberang,” kata Yusron.

Sementara itu, menurut observasi langsung yang dilakukan tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gowa, Kepala Bidang (Kabid) Tata Lingkungan DLH Kabupaten Gowa Andi Hernawati mengatakan, fenomena aliran sungai berbusa di Kampung Beru, Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe bukan pencemaran lingkungan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat